Sumatera Barat

El Nino Berpotensi Turunkan Produktivitas Pertanian, Ini Instruksi Gubernur Mahyeldi ke TPID Sumbar

159
×

El Nino Berpotensi Turunkan Produktivitas Pertanian, Ini Instruksi Gubernur Mahyeldi ke TPID Sumbar

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi Saat Membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023
Gubernur Mahyeldi saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 di Auditorium Gubernuran, Selasa (22/08/2023). (f/biro adpim)

Mjnews.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino. Diharapkan, fenomena yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan berkurangnya produksi hasil pertanian itu tidak memicu inflasi di Sumbar.

“Kita perlu ada mitigasi untuk menghadapi dampak El Nino, agar jangan sampai memicu inflasi Sumbar. TPID kita harapkan bisa berperan maksimal untuk itu,” ujar Gubernur Mahyeldi saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 di Auditorium Gubernuran, Selasa (22/08/2023).

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Mahyeldi mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemicu inflasi di Sumbar antara lain haga tiket pesawat terbang serta lonjakan harga pupuk dan pakan ternak. Faktanya, pupuk diperlukan untuk tanaman pangan seperti sayur mayur dan padi, sedangkan pakan ternak seperti jagung diperlukan untuk usaha peternakan ayam.

“Oleh karena itu, TPID perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait, untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, pupuk, dan termasuk gas bersubsidi. Sebab, untuk pupuk dan gas, itu bukan kewenangan daerah, sehingga koordinasi sedari awal perlu dilakukan,” ujar Gubernur mengingatkan.

Terkait Fenomena El Nino sendiri, Gubernur menerangkan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), disebutkan bahwa intensitas El Nino di Indonesia diprediksi menguat pada Agustus sampai September 2023. Sehingga berpotensi menyebabkan beberapa daerah di Sumbar dilanda kekeringan, yang juga berpotensi mengurangi produktivitas hasil pertanian, khususnya tanaman pangan.

“Dari sekarang perlu langkah-langkah antisipasi agar ketersediaan pangan tidak menipis karena produksi yang menurun. Mulai dari pengaturan periode cocok tanam, optimalisasi pengelolaan air, peningkatan jumlah cadangan beras dan jagung, serta optimalisasi kerja sama antar daerah,” harap Mahyeldi.

Meski dampak El Nino masih sebatas prediksi, Gubernur Mahyeldi tetap meminta TPID untuk menyiapkan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak jika sewaktu-waktu prediksi itu menjadi kenyataan. “Pokoknya kita perlu memastikan agar tingkat inflasi Sumbar tetap terjaga,” ucapnya menutup.

(adpsb)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT