banner pemkab muba
Sumatera BaratAdv

Diberangkatkan BRAC International, Gubernur Sumbar Lihat Langsung Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India

263
×

Diberangkatkan BRAC International, Gubernur Sumbar Lihat Langsung Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar Lihat Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India
Gubernur Sumbar, Mahyeldi lihat langsung pola penanganan kemiskinan ekstrem di India. (f/biro adpim)

“Bihar ini terletak di India Timur dan merupakan negara bagian terbesar ketiga di negara ini, di mana berdasarkan populasi itu mencapai 130 juta jiwa, atau hampir setengah dari penduduk Indonesia. Pada tahun 2006 lalu, daerah ini terkenal sebagai daerah paling miskin dan tertinggal secara ekonomi, tetapi setelah dibantu oleh Bank Dunia dengan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat, saat ini Bihar mulai pulih dari status kemiskinan ekstrem,” kata Medi.

Mahyeldi Lihat Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India3

Saat kunjungan di Bihar, sambung Miedi, Gubernur Mahyeldi beserta rombongan dan BRAC International difasilitasi oleh Kementerian Pembangunan Desa setempat, untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan masyarakat penerima program selama dua hari. Dalam diskusi yang berlangsung tidak formal tersebut, Gubernur Mahyeldi terus menggali berbagai keunggulan dalam program pengentasan kemiskinan di Bihar.

“Pada dasarnya, program penanganan kemiskinan di Indonesia dan India itu hampir mirip, tetapi Bihar lebih unggul karena ada pendampingan bagi masyarakat miskin, yang betul-betul fokus dalam menjadikan ibu rumah tangga sebagai target sasaran program,” kata Medi lagi.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Lihat Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India

Medi menerangkan, program pendampingan masyarakat di Bihar berjalan secara terstrukur dengan melibatkan unsur mahasiswa, di mana setiap pendamping mendampingi 30 sampai 35 penerima program, yang wajib dikunjungi setiap minggu untuk memberikan arahan dan pelatihan usaha produktif untuk meningkatkan perekonomian penerima program.

Selain itu, sambung Medi, penerima program wajib memiliki buku berisi catatan pendampingan, bahkan juga memiliki buku tabungan harian. Monitoring sendiri dilakukan secara terstruktur dan berjenjang, berbasiskan pada aplikasi teknologi informasi, sehingga penerima program benar-benar dipastikan menjalankan program dengan baik.

“Tidak saja menggali informasi, dalam kesempatan saat melaksanakan Forum Group Discussion yg di hadiri oleh Menteri Pembangunan Desa negara bagian Bihar, Gubernur Mahyeldi juga memberikan masukan kepada pemerintah setempat dalam hal pengurangan wilayah kantong kemiskinan, terutama sekali dalam hal pembangunan infrastruktur dan sanitasi lingkungan, dimana Sumbar jauh lebih baik. Selain itu, Gubernur juga mengundang Pemerintah Negara Bagian Bihar untuk datang ke Sumbar,” kata Medi menutup.

(adv)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600