Dagangan Penjual Buket Bunga Laris Manis
Momen Wisuda Tahfiz Perguruan Diniyah Puteri ternyata membawa berkah tersendiri bagi UMKM Padang Panjang untuk meraup pundi-pundi rupiah. Seperti bagi penjual buket bunga. Mereka turut meramaikan acara ini dengan menjual berbagai disain buket yang menarik para pembeli.
Meri (38), warga Kelurahan Tanah Pak Lambik, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT), misalnya. Ia mengaku selalu berjualan buket bunga bila ada kegiatan wisuda. “Saya berjualan tak hanya di Padang Panjang, tapi juga di Kota Bukittinggi, Payakumbuh, bahkan di Kota Padang, kalau ada universitas menggelar wisuda,” ucapnya.
Ia mengatakan, biasanya saat wisuda itu omzet dagangannya naik drastis. “Alhamdulillah laris. Apalagi kalau wisudawannya banyak, pembeli juga meningkat,” ujar Meri.
Selain momen wisuda, Meri mengaku jualannya mengalami kenaikan hanya pada saat momen tertentu saja. “Peringatan hari-hari tertentu, seperti Hari Guru, Valentine, dan acara perpisahan sekolah,” katanya.
Berbagai macam buket tertata rapi mulai di lapak yang ditempatinya. Mulai dari buket bunga asli, bunga uang, boneka, bunga palsu, dan sebagainya. Harganya dibanderol mulai Rp5.000 hingga Rp70.000. Tergantung jumlah bunganya.
Sementara itu, Yudi (30), warga Perumahan Kereta Kencana Kelurahan Balai-Balai juga merasakan berkah tersendiri dari berjualan buket bunga ini. Selain menjual langsung di lapak, dirinya juga turut menerima pesanan langsung dari pembeli ke kiosnya yang terletak di Kampung Dobi dengan nama Niq Flower. Sama halnya dengan Meri, dia juga mengaku dagangannya laris manis.
Meri maupun Yudi berharap pemerintah dapat membantu meningkatkan level UMKM dengan cara membuatkan kios bagi para penjual buket agar dapat berjualan dengan aman dan nyaman.
(cgs/mus)
