BeritaKabupaten Solok

Perputaran Uang Libur Lebaran 2024 di Kabupaten Solok Tembus Rp 200 Miliar Lebih

21
×

Perputaran Uang Libur Lebaran 2024 di Kabupaten Solok Tembus Rp 200 Miliar Lebih

Sebarkan artikel ini
Bupati Solok, Epyardi Asda Di Kawasan Geo Wisata Pincuran Puti
Bupati Solok, Epyardi Asda di kawasan Geo Wisata Pincuran Puti. (f/pemkab)

Mjnews.id – Perputaran uang selama lebaran 2024 di Kabupaten Solok diperkirakan berkisar Rp200 miliar lebih. Hal itu berkaitan dengan tingginya angka pengunjung yang mencapai 1,3 Juta orang.

Kepala Dinas Pariwisata, Armen mengatakan Pada libur Lebaran kali ini, terjadi lonjakan angka pengunjung yang sangat drastis. Tingginya antusias pengunjung berkaitan dengan meningkatnya jumlah objek wisata di Kabupaten Solok, penambahan libur atau cuti (WFH) oleh pemerintah kepada pegawai serta adanya libur sekolah.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Tak hanya itu, pariwisata yang menjadi program unggulan Bupati Epyardi Asda berperan penting dalam menggaet investor, pelayanan wisata, dan sarana prasarananya. Dapat dilihat izin dipermudah, jalan tani, wisata dan lainnya dibuka melalui program pak bupati, dan alhamdulilah sekarang sudah menuai hasilnya, ” kata Armen pada Jumat 26 April 2024.

Bupati Epyardi Asda mengungkap, pariwisata adalah sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat terutama jasa atau layanan. Maka itu, sektor tersebut menjadi salah satu program unggulannya di Kabupaten Solok.

“Alam kita di sini sangat kaya, banyak yang mengatakan seperti di Alahan Panjang itu adalah Swissnya Sumatera Barat, dan ada juga yang menyebut Kabupaten Solok ini sekeping surga untuk Sumatera Barat. Jika kita lihat Kabupaten Solok satu-satunya daerah yang memiliki 5 danau. Gunungnya juga ada, dan pastinya sekitar gunung tanahnya subur cocok untuk pertanian. Kuliner kami dikenal mulai dari beras hingga dadiahnya,” kata Epyardi.

Dengan kelebihan itu, menurut Epyardi maka diperlukan peran kepala daerah untuk meningkatkan sektor tersebut.

“Maka dari itu saya dari awal sudah memasukkan pariwisata menjadi program unggulan di masa kepemimpinan saya ini. Memang butuh upaya kuat dan niat untuk mendorong ini semua. Mulai dari mengajak investor, peningkatan pelayanan, serta keamanan dan kenyamanan,” ucap Epyardi.

Yeki (36), warga Kota Padang mengatakan, saat libur Lebaran ia bersama keluarganya pergi ke Kabupaten Solok dalam rangka silaturahmi ke tempat keluarga dan berlibur, merasakan padatnya jalur ke lokasi objek wisata.

“Saya berangkat dari Padang sekitar jam 13.30 WIB, sampai di Sitinjau Lauik ternyata sudah padat bahkan ada beberapa titik macet. Sampai ke tujuan pada pukul 19.30 WIB. Dan saya lihat sepanjang jalan dari plat nomor mobilnya itu banyak dari luar provinsi. Mereka banyak berlibur ke Kabupaten Solok, karena mungkin daerahnya sejuk dan nyaman,” ujarnya.

Disampaikannya, bagi wisatawan jalur padat atau macet mungkin tidak masalah karena bisa diantisipasi dengan mengatur jadwal. Bahkan padatnya jalur itu juga menjadi tanda bahwa kunjungan wisatawan membludak.

“Ini bagi saya pertama kali melihat di Kabupaten Solok macet karena wisatawan. Dulu yang paling dikenal itu macet kalau ke Bukittinggi. Semoga saja ini berdampak positif bagi semua pihak,” kata Yeki.

(sis)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT