Mjnews.id – Penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menghadapi sejumlah kendala, salah satunya adalah kurangnya keterbukaan dari penderita dan keluarga.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Nur Syamsu Dhuha, dalam pertemuan dengan Chairiyah, fungsional kesehatan ahli madya Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, pada Senin, 25 November 2024.
Menurut dr. Syamsu, keterbukaan dari pihak penderita dan keluarga sangat penting dalam penanganan TBC.
“Memang membutuhkan keterbukaan dari pihak keluarga maupun penderita sendiri,” ujarnya.
Meskipun Dinas Kesehatan telah menemukan 2.977 kasus TBC pada 2024, angka tersebut masih jauh dari estimasi nasional yang menyebutkan sebanyak 4.875 kasus di Kabupaten Malang.
Salah satu faktor utama yang menghambat penanganan TBC adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya melanjutkan pengobatan hingga tuntas. Banyak penderita yang merasa lebih baik setelah menjalani pengobatan selama beberapa bulan dan kemudian menghentikan pengobatan. Padahal, bakteri atau virus penyebab TBC masih dapat tersembunyi di dalam tubuh dan memerlukan pengobatan lebih lanjut.
“Setelah minum obat dalam jangka waktu 2 bulan sudah terasa enak, sehingga penderita menghentikan minum obat karena sudah dirasa enak,” terang dr. Syamsu.
Hal ini menyebabkan masalah baru, di mana penderita yang menghentikan pengobatan secara tiba-tiba harus memulai kembali dari awal, yang tentu saja mempengaruhi kesembuhan.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Syamsu menekankan perlunya pendampingan bagi penderita TBC, agar mereka terus melanjutkan pengobatan hingga selesai selama 6 bulan.
Selain itu, fenomena “shopping pengobatan” juga turut memperburuk situasi. Beberapa penderita lebih memilih berobat ke rumah sakit besar atau klinik pribadi, dengan harapan mendapatkan pengobatan yang lebih cepat. Namun, karena biaya yang tinggi, mereka sering kali menghentikan pengobatan di tengah jalan.
Sebagai solusi, dr. Syamsu mengingatkan bahwa Puskesmas juga menyediakan pengobatan yang sama dengan biaya lebih terjangkau.