BeritaJawa Tengah

Bambang BE, Maestro Angkat Bicara Terkait Menjaga Kelestarian Seni di Kebumen

630
×

Bambang BE, Maestro Angkat Bicara Terkait Menjaga Kelestarian Seni di Kebumen

Sebarkan artikel ini
Bambang BE
Bambang BE. (f/ist)

Mjnews.id – Terkait dengan melestarikan kesenian tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Kebumen tetap terjaga, Bambang BE, salah seorang maestro kesenian yang ada di Kebumen angkat bicara.

Bambang saat ditemui awak media di kediamannya di Desa Karangsari, Kecamatan Sruweng, yang juga sekaligus dijadikan sebagai Sanggar Cipto Roso, pada Selasa (14/01/2025), menyampaikan bahwa untuk menjaga kesenian tradisional yang ada di Kebumen dibutuhkan peran serta pemerintah dalam pengembangan kesenian tradisional terhadap generasi muda, agar kesenian tradisional di Kebumen dapat terus dilestarikan.

Bambang BE juga menggambarkan bahwa di sanggarnya sering didatangi siswa-siswi mulai dari tingkat SD, MI, SLTP, SLTA hingga mahasiswa yang ada di wilayah Kebumen untuk berlatih kesenian karawitan.

“Untuk siswa-siswi, baik itu dari SD, MI, SLTP, SLTA maupun Mahasiswa yang ada di Kebumen memang sering datang ke sanggar untuk minta diajarkan kesenian tradisional baik itu karawitan maupun kesenian cepetan,” ucapnya.

Saat disinggung awak media perihal prestasi kesenian tradisional Kebumen di tingkat Jawa Tengah, Bambang yang juga sebagai Ketua Umum Pastrajakep (Paguyuban Seni Tradisional Janeng Kebumen) serta sebagai Ketua sanggar seni tradisional “Cipto Roso” menyampaikan bahwa kesenian tradisional Kebumen itu mampu berprestasi sebagai juara satu kesenian tradisional, khususnya kesenian karawitan maupun kesenian tradisional lainnya di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Kita patut bangga dengan kesenian tradisional Kebumen bahwa kesenian tradisional kita mampu menjadi juara di event-event tingkat Jawa Tengah, yang di situ jelas kita bersaing dengan wilayah-wilayah yang mempunyai seni dan budayanya juga bagus seperti Banyumas maupun Solo,” ucapnya.

Bambang BE juga menyampaikan harapannya agar kesenian tradisional Kebumen itu bisa kembali dimasukkan ke ekstra kurikuler yang ada di sekolahan, sehingga pengenalan kesenian tradisional sejak usia dini itu nantinya bisa dapat untuk melestarikan kesenian tradisional yang ada di Kebumen.

“Lebih penting lagi bidang kebudayaan harus ada di Dinas Pendidikan agar pelestarian nilai-nilai seni tradisi dan budaya lebih tepat sasaran, karena akan terjadi proses estafet bagi pelajar maupun siswa dan sekaligus proses pembentukan jati diri bangsa,” terangnya.

“Dengan belajar seni dan budaya, siswa-siswi minimal mengenal atau mengerti akan budayanya sendiri. Di situlah terbentuknya jati diri,” pungkasnya.

(DV)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT