Mjnews.id – Tingkat kejahatan siber yang tercatat oleh Vaksin.com memberikan gambaran serius terhadap tantangan keamanan digital di Indonesia.
Dalam Debat Calon Presiden Indonesia 2024, topik keamanan dan pertahanan nasional menjadi sorotan penting.
ADVERTISEMENT
Dr. Ian Montratama, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina, salah seorang panelis dalam debat tersebut, menyebut bahwa keamanan nasional tidak hanya terfokus pada bidang fisik tetapi juga pada ranah digital.
Permasalahan keamanan siber memunculkan perhatian serius karena Indonesia berada di peringkat ke-49 dari 176 negara dalam National Cyber Security Index, menunjukkan masih banyak tantangan terkait keamanan siber. Faktor human error, kelemahan sistem, dan peretasan diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat kejahatan siber di Indonesia.
Dalam debat calon presiden, pembahasan mengenai kebijakan pengembangan teknologi untuk memperkuat keamanan siber dan kedaulatan data di ruang siber menjadi fokus utama.
Dr. Ian menyoroti bahwa para calon presiden sepakat untuk meningkatkan keamanan nasional melalui berbagai instrumen, termasuk peningkatan dalam bidang teknologi siber dan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia.
Peningkatan keamanan dan pertahanan tidak hanya terbatas pada aspek fisik seperti militer, tetapi juga mencakup keamanan di dunia maya yang bersifat global.
Dr. Ian menekankan bahwa di tengah meningkatnya kejahatan siber, perlu adanya fokus pada pengadaan teknologi dan peningkatan keahlian sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan keamanan digital yang semakin kompleks.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
