Mjnews.id – Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024, KPU Sijunjung menggelar simulasi pemungutan suara bersama Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20.
Simulasi ini bertujuan memberikan panduan kepada pemilih mengenai alur proses hak pilih di TPS dan sekaligus menguji kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Kegiatan simulasi, yang berlangsung di Pujasera Muaro Sijunjung pada Rabu 31 Januari 2024, melibatkan pemilih dari berbagai kelompok usia dan termasuk pemilih berkebutuhan khusus atau disabilitas. Setiap pemilih menerima 5 surat suara, yang mencakup pilpres, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD tingkat kota/kabupaten.
Kordiv Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sijunjung, Susila Andica, menyampaikan bahwa simulasi dilakukan secara nyata atau riil untuk menjadi panduan bagi KPPS, Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Simulasi mencakup seluruh tahapan pemungutan suara, dari persiapan hingga penghitungan.
“Simulasi ini kita lakukan senyatanya atau riil agar dalam Pemilu nanti dapat digunakan sebagai pedoman bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Selain itu juga sebagai uji coba kesiapan mereka,” tutur Susila.
Pihak KPU Sijunjung berharap bahwa melalui simulasi ini, mereka dapat mengidentifikasi dan memitigasi potensi masalah yang mungkin dihadapi oleh KPPS. Hal ini juga sebagai uji coba untuk mengevaluasi kesiapan mereka dalam menghadapi Pemilu sesungguhnya.
“Dalam simulasi ini kami melibatkan pemilih disabilitas. Dari TPS ini ada juga pemilih disabilitas. Jadi kami menghadirkan semua pemilih, dari yang muda sampai lansia,” jelas Susila.
Asisten III Setdakab Sijunjung, Edwin Suprayogi, yang mewakili Bupati Sijunjung, mengapresiasi kegiatan simulasi ini. Ia menyatakan bahwa simulasi dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu dan berharap partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 dapat meningkat dari tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan dengan pelaksanaan yang lebih baik, partisipasi masyarakat juga meningkat dari tahun sebelumnya. Jika boleh memberikan target, pemerintah daerah menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih di angka 90 persen,” tukasnya.
Hadir dalam acara tersebut Unsur Forkopimda, Kordiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta unsur lainnya dari berbagai instansi terkait.
(Dicko)
