Kepala UPTD BLK Kota Sawahlunto, Japri saat kunjungi UMKM Amarchery. |
SAWAHLUNTO, MJNews.ID – Dalam rangka lebih menggiatkan usaha dalam bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Sawahlunto, Kepala UPTD BLK Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja, Kota Sawahlunto, Japri, ST pada Senin 23 Agustus 2021, mengunjungi salah satu usaha UMKM atau Rumah Kerja Amarchery Souvenir & Galery Workshop di Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Kota Sawahlunto.
Kedatangan Kepala UPTD Japri diterima langsung oleh pegiat sekaligus pelaku panahan tradisi, Abi Maulana. Kita ketahui, kegiatan UMKM ini sudah menjadi buah bibir bagi masyarakat, utamanya para pecinta olahraga panahan.
“Katanya, sudah cukup jadi buah bibir di Kota Sawahlunto dan terlihat dari tingginya animo masyarakat terhadap olahraga panah tradisionel ini di sawahlunto,” ungkap Japri.
Amarchery sendiri mulai bergerak sejak diberlakukannya PSBB Pandemi Covid-19 sekitar hampir dua tahun yang lalu. Setelah itu, satu persatu yang sehobby mulai berdatangan hingga kemudian bahkan mencapai jumlah 35 orang anggota, di bawah bendera Komunitas Sawahlunto Archery.
Seiring berjalannya waktu, Sawahlunto Archeri ikut menjadi pelopor lahirnya Club Persatuan Panah Berkuda (Perdana), di Sumatera Barat serta ikut membidani lahirnya Pengurus Daerah Federasi Seni Panah Tradisi Indonesia (Fespati).
Sementara untuk Kota Sawahlunto, saat ini tengah dibentuk Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) yang akan menjadi wadah bagi Pencab Fespati Sawahlunto. Dan kita ketahui, Fespati Sawahlunto saat ini tengah dalam proses pembentukan kepengurusan.
Abi Maulana dalam perbincangan sebagai pelaku dunia panahan, sekaligus pengrajin dan penyedia peralatan panah tradisi Denim, dianjurkan oleh Kepala UPTD, Japri agar rumah kerja ini segera disematkan legalitasnya. Hal ini, mengingat kegiatan yang tergolong muda ini, nantinya bisa dikolaborasikan dengan perencanaan lainnya oleh Pemko, melalui BLK misalnya.
Untuk berkegiatan olah raga panah tradisi, punya daya tarik tersendiri dan khas (konsentrasi), dibanding dengan olahraga sejenis. Dan tidak terlalu memerlukan arena yang luas untuk olahraga yang satu ini.
Sementara untuk lokasi BLK yang ada saat ini, untuk azas mamfaat dapat dijadikan bengkel kerja serta sangat cocok untuk arena kegiatan panah tradisi ini.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Kepala UPTD Japri memboyong satu paket busur panahan, setelah sebelumnya mengikuti pelatihan singkat dalam penggunaan busur Amarchery.
(Fidel)