Mjnews.id – Program prioritas pembangunan ruas jalan Provinsi Sumatera Barat yang masih berstatus jalan tanah sampai sekarang. Dari 6 ruas jalan dengan total sepanjang 400 kilometer, untuk bisa tuntas diperlukan anggaran sebanyak Rp 1 triliun.
“Sedangkan yang akan dikebut tahun 2025 ini sesuai kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi hanya dikerjakan sekarang sepanjang 78 kilometer,” saja ungkap Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, Era Sukma Munaf, saat dikonfirmasi di kantornya pada Rabu 8 Januari 2025.
Rinciannya, jalan Pasa Bawah Alahan Panjang-Bayang (Kabupaten Solok-Pesisir Selatan) yang harus dituntaskan tahun ini juga dengan anggaran sebanyak Rp 38 miliar untuk pengerjaan sepanjang 6 kilometer.
Selanjutnya, ruas jalan Rawang-Talawi (Kota Sawahlunto) dengan anggaran Rp 2,5 miliar, Sialang-Galugur (Kabupaten Dharmasraya) anggaran sebanyak Rp 3 miliar, Sungai Dareh-Abai Sangir (Kabupaten Dharmasraya-Solok Selatan) Rp. 6 miliar. Tapi, untuk tuntas ruas jalan Abai Sangir-Sungai Dareh memerlukan anggaran sebanyak Rp. 400 miliar.
“Terkait, ruas jalan Abai Sangir-Sungai Dareh ini/sekira 100 kilometer lagi yang harus dikerjakan.
Ya, sesuai kemampuan anggaran-lah di tahun ini”, ulasnya.
Kemudian, ruas jalan Maligi (Kabupaten Pasaman Barat) dengan anggaran sekitar Rp. 10 miliar-termasuk jembatan.
“Sementara ruas jalan Alahan Panjang-Garabak Data (Kabupaten Solok) yang belum diaspal atau masih jalan tanah.
“Pada 6 ruas jalan yang masih tanah tersebut, ada yang dibangun baru dan ada pula yang akan diaspal. Namun, pengerjaan panjang jalnanya disesuaikan dengan penganggaran kemampuan APBD kita”, imbuhnya.
“Secara keseluruhannya, jalan Provinsi Sumatera Barat yang masih berstatus jalan tanah atau belum diaspal sampai saat ini ada sepanjang 400 kilometer,” pungkasnya.
(Obral)