Mjnews.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyambut baik ketertarikan dunia usaha Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya dalam kerja sama digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta makanan ternak.
Mendag Zulkifli Hasan pun menyambut baik dan menyampaikan kepada pelaku usaha Indonesia untuk merespons itikad baik tersebut.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan setelah bertemu Kepala Pusat Kebijakan dan Wakil Presiden Senior-Riset di Dewan Bisnis Amerika Serikat–ASEAN (United States-ASEAN Business Council/US-ABC), Marc P Mealy, Senin (21/8/2023) di Semarang, Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan ke-55 Para Menteri Ekonomi ASEAN (55th AEM Meeting) dan Pertemuan Terkait Lainnya.Delegasi US-ABC terdiri atas pengurus US-ABC dan para pelaku bisnis di antaranya dari ADM, Amazon, Apple, Hasbro, Meta, SAP, dan Visa.
“Ada beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan. Di antaranya, ada pengusaha AS yang ingin mengembangkan digitalisasi UMKM, makanan ternak, dan mainan. Kami juga berharap kerja sama dalam bentuk investasi, tidak hanya perdagangan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Para pelaku bisnis juga menyampaikan harapan mereka kepada Mendag untuk dapat terlibat dalam implementasi Digital Economic Framework Agreement (DEFA) di Indonesia yang telah mendapatkan rekomendari dari negara-negara anggota ASEAN dalam pertemuan AEM ke-55.Selain itu, para pelaku bisnis AS mengundang para pelaku bisnis Indonesia untuk berkunjung ke AS dan menjajaki peluang-peluang kerja sama dagang.
Menurut Mendag, hal ini menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk mencari komoditas-komoditas yang layak dikembangkan lebih jauh.
“Dewan Bisnis ASEAN-AS juga mengundang pengusaha Indonesia untuk ke AS. Kalau ada pengusaha-pengusaha kita yang berminat bekerja sama, mereka siap memfasilitasi kunjungan,”ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Pada periode Januari-Juni 2023, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai USD 17,18 miliar. Pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan AS mencapai USD 39,79 miliar.
Nilai tersebut meningkat 7,43 persen dibanding 2021. Pada 2022, ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 28,18 miliar dan impor Indonesia dari AS sebesar USD 11,61 miliar. Indonesia menikmati surplus sebesar USD 16,56 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke AS pada 2022 adalah mesin dan peralatan listrik, barangbarang rajutan, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, serta lemak dan minyak hewan dan nabati.
Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari AS pada 2022 adalah mesin dan pesawat mekanik, biji-bijian berminyak, ampas dan sisa industri mainan, bubur kayu, serta produk susu, mentega, dan telur.
(***)