Opini

Ternyata Ada Rakyat Mati Kelaparan di Republik Ini, Perlu Tim Satgas Khusus?

153
×

Ternyata Ada Rakyat Mati Kelaparan di Republik Ini, Perlu Tim Satgas Khusus?

Sebarkan artikel ini
Obral Caniago

Ternyata ada rakyat di Republik ini yang mati kelaparan. Bukan mengada-ada, tapi hasil temuan dan dugaan aparat di daerah perkotaan yang tersiarkan oleh kompas.com, Kamis (10/11/2022). 

Oleh: Obral Caniago

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Mjnews.id – Empat orang dinyatakan meninggal dunia dengan usia di atas 40 tahun ke atas akibat mati diduga karena kelaparan. 

Menyikapi fenomena tentang ini, menurut Penulis, perlu dibentuk Tim Satuan Tugas Khusus (Satgas Khusus) di dalam Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) di pedesaan, kelurahan dan negeri.

Gunanya untuk memantau langsung warganya yang diduga tak bisa memperoleh bahan pangan, mungkin saja karena status sosialnya sebagai rakyat, miskin, terlantar, lansia, dan cacat fisik, baik rohani maupun jasmani. 

Tujuannya, dari jumlah warga yang ada pada RT/RW dibagi menjadi kuota 20 persen perlu dibentuk 1 Tim Satgas Khusus harian yang dipertegas melalui sistim pemerintahan terendah desa, kelurahan dan negeri dengan Tim Satgas Khusus RT/RW terkait. 

Diamati, ternyata ada warga kota yang mengalami nasib buruk akibat tekanan ekonomi sehingga berujung dengan kematian yang berawal dari serangan kelaparan. 

Berkaca dan dibaca dari berbagai laman situs media publikasi kesehatan, menyatakan bila manusia tidak makan dan minum telah berhari-hari maka mengalami akibat terakhirnya adalah kematian dengan prosesi terserang penyakit busung lapar atau tukak lambung. 

Pemerintah Republik ini telah melengkapi banyak bantuan sosial (Bansos), namun masih ada rakyat yang terlupakan sehingga mereka mati kelaparan. 

Guna menghapus ego sektoral, etnik dan kultur, rasa dan keyakinan, suku dan bangsa supaya penafsiran rasa malu bisa terhapuskan bagi yang sedang mengalami darurat tekanan sosial ekonomi, teramat perlu adanya pendekatan secara langsung melalui Tim Satgas Khusus di tubuh RT/RW guna menjangkau hasil pantauan secara cepat, tanggap, darurat, humanis. 

Supaya rakyat dapat terpelihara haknya sebagai rakyat tak dapat makan dalam bahtera kehidupan diri pribadi dan keluarga guna menghapus nestapa dan nistanya beban kehidupan yang berakhir dengan kematian disinyalir ulah kelaparan akibat tak sanggup membeli pangan dan air. 

Seyogyanya tercipta Tim Satgas Khusus untuk memantau langsung rakyat atau warga yang diduga mengalami kelaparan akan bisa teratasi dengan penyaluran bantuan uang dari pemerintah melalui Tim Satgas Khusus yang ditunjuk langsung oleh sistim pemerintah terendah tanpa membedakan yang sesuai dengan landasan Undang-Undang Dasar 1945 dan sila ke lima dari Pancasila. 

Terkait ini, pemerintahan melalui kementerian terkait diyakini perlu secepatnya membikin aturan untuk rakyat yang mengalami bantuan cepat dalam penanganan darurat kelaparan karena tidak sanggup buat membeli pangan, air, dan gas sebagai prosesi sampai ke meja makan. 

Sistem cepat saji bantuan sosial ini perlu dibikin aturan dengan hitungan jam dan hari yang bertujuan supaya rakyat yang sedang mengalami kenyataan kepahitan kehidupan bisa teratasi sedini mungkin. 

Sehingga data basah yang dihasilkan oleh Tim Satgas Khusus dari RT/RW dengan cepat, tangguh, tangkas, darurat, dan terealisasi bantuan anggaran uang kepada diri pribadi dan keluarga rakyat yang teramat membutuhkan. 

Fenomena ini berkaitan dengan kejamnya kota bagi mereka yang tak beruntung dalam memperoleh kehidupan, serta antipatinya hidup bertetangga bagi warga kota berdasarkan pandangan secara sempit dan picik bagi sesama yang tak memahami arti sebuah Ciptaan Tuhan dengan sesamanya. 

Bila ditilik dari dasar kitab dan hidup berkeyakinan, dari masing-masing ajaran agama yang dianut yang membantu dan menerima secara halal sesuai keyakinan dan baik menurut kesehatan, maka di sini Tuhan dan Allah SWT telah menggariskan, bahwa definisinya, hidup sehat mati masuk surga. 

Di ujungnya pula tertoreh adanya Pahala dan Puji Tuhan dari yang berbeda keyakinan. 

Di samping ini pula, anak bangsa di negeri ini pun telah lengkap membikin aturan untuk hidup berkeadilan dengan tidak membedakan suku, budaya, etnik, dan kultur serta perbedaan keyakinan. 

Dengan demikian, jika ditelisik lagi lebih dalam, perlu pendekatan melalui pembentukan Tim Satgas Khusus bantuan darurat cepat saji melalui uang langsung tunai atau melalui bukti transfer rekening bank yang dipercayakan pengiriman cepat saji uang melewati Tim Satgas Khusus RT/RW yang utamanya bagi warga kota dan rakyat di pedesaan dan negeri. 

Pemerintah jangan abaikan warga dan rakyat yang kehidupannya sedang mengalami darurat himpitan ekonomi serta nista dan nestapa.

(***)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT