Opini

Begini Aktivitas Gunung Marapi Setelah Sempat Tenang

93
×

Begini Aktivitas Gunung Marapi Setelah Sempat Tenang

Sebarkan artikel ini
Gunung Marapi Erupsi
Gunung Marapi erupsi.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Provinsi Sumatera Barat, bertipe A jenis Strato Vulkanik, memiliki ketinggian 2.891 meter atas permukaan laut (Mdpl).

Oleh: Widya Indah Khairunnisa dan Ahmad Fauzi Pohan, M.Sc (Dosen)

Mjnews.id – Akhir 2023, telah terjadi peristiwa bencana alam di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, berupa letusan abu vulkanik setinggi 3.000 meter (9.800 kaki) dari kawah Gunung Marapi.

Letusan terjadi pada hari Sabtu, 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Letusan Gunung Marapi mengeluarkan piroklasik ke arah utara dengan jarak 3 kilometer. Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman dan Pasaman Barat menjadi daerah yang ditutupi oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Sebelumnya status level Gunung Marapi berapa pada level II (waspada) sejak ditetapkan pada 3 Agustus 2011, namun setelah terjadinya letusan dan peningkatan aktivitas yang tinggi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi menjadi level III (siaga).

Radius yang dilarang mulanya berada pada 3 kilometer diperluas menjadi 4,5 kilometer dari pusat kawah (Kawah Verbeek) pada Selasa, 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.

Awal tahun 2024 Gunung Marapi beberapa kali masih menampakkan aktivitasnya namun pada 25 Januari 2024 Gunung Marapi sempat tenang atau mengalami penurunan aktivitas.

Tenangnya Gunung Marapi berlangsung hanya kurang lebih 10 hari, karena pada awal bulan Februari Gunung Marapi kembali menampakkan kegiatan aktivitasnya. Letusan pertama di awal bulan Februari dan setelah sempat tenang selama 10 hari terakhir terjadi pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 15.16 WIB.

Letusan pertama Gunung Marapi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,1 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 29 detik.

Suara letusan Gunung Marapi saat jelas didengar oleh masyarakat yang berada di sekitar kaki Gunung Marapi yaitu Kecamatan Candung dan Suangi Puar Kabupaten Agam.

Masyarakat yang awalnya mulai merasa tenang sejak 10 hari terakhir menjadi kembali panik dan waspada dengan kembalinya akivitas dari Gunung Marapi.

Sehari setelah letusan pertama, kembali terjadi letusan kedua pada Selasa, 6 Februari 2024 pukul 15.28 WIB. Gunung Marapi kembali erupsi dengan tinggi kolom abu lebih dari 800 meter di atas puncak terekam di seismogram dengan amlitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi sekitar 28 detik.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan resmi Selasa, 6 Februari 2024.

Sejak saat itu, aktivitas Gunung Marapi kembali sering terjadi hingga saat ini.

Informasi terbaru dari PVMBG letusan Gunung Marapi terjadi pada hari Rabu, 21 Februari 2024 pukul 21.34 WIB dengan amplitudo maksimum 31 milimeter dan durasi sekitar 43 detik.

Letusan ini mengeluarkan bunyi dentuman juga getaran gempa berkekuatan 2,4 SR berpusat di 0,63 Lintang Selatan dan 100,33 Bujur Timur.

Dentuman dan gempa di malam hari itu mengeluarkan gumpalan asap hitam dan terlihat pijaran api dari puncak Gunung Marapi, membuat masyarakat sekitar kawasan Gunung Marapi kaget dan juga takut dengan kondisi Gunung Marapi saat ini.

Tercatat hingga Kamis pagi 22 Februari 2024, erupsi Gunung Marapi telah sebanyak 181 kali.

PVMBG masih menetapkan status level Gunung Marapi hingga saat ini berada pada level III (siaga).

Masyarakat di sekitar wilayah Gunung Marapi ataupun pendaki dilarang untuk melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah radius 4,5 kilometer dari kawah (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang berada di bantaran sungai-sungai berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta untuk tetap waspada dengan potensi ancaman aliran lahar terutama saat musim hujan, memakai masker saat keluar rumah untuk menghindari penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat abu vulkanik, dan selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah agar tetap menjaga kondisi situasi menjadi lebih kondusif.

Sebanyak tiga posko juga telah disiapkan untuk siaga, posko berada di Cumantiang Bukit Batabuah, Badorai Sungai Puar dan Batu Palano sebagai posko utama.

Dengan adanya posko-posko ini dapat membantu masyarakat sekitar wilayah Gunung Marapi jika aktivitas Gunung Marapi semakin menunjukkan tanda bahaya untuk masyarakat.

Penulis, Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Andalas

(*)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT