Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa kesepian atau social isolation di dunia daring ini. Pertama, individu harus menyadari bahwa gambaran yang ditampilkan di media sosial tidak selalu mencerminkan kehidupan sehari-hari yang sebenarnya. Mengukur diri kita sendiri dengan standar yang tidak realistis yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
Kedua, individu dapat mencoba membangun jaringan dengan orang lain dengan mengambil bagian dalam aktivitas yang mereka sukai atau bergabung dengan klub atau organisasi non-profit.
Ketiga, tidak ada salahnya melakukan evaluasi diri sendiri dan mengetahui apa yang menghalanginya untuk membangun hubungan sosial.
Adapun cara untuk mencegah rasa kesepian yang terjadi di masa yang akan datang, tindakan yang bisa dilakukan pertama, dari diri sendiri untuk mengidentifikasi dan memperbaiki hal-hal yang mungkin menghalangi diri kita untuk membangun hubungan sosial.
Kedua, gunakan media sosial sebagai alat untuk memperluas jaringan sosial dan bukan sebagai pengganti interaksi sosial yang sebenarnya. Ketiga, penting untuk menyadari batasan media sosial dan menggunakannya dengan sikap yang bijak, bukan hanya sebagai alat untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dalam kehidupan nyata.
Kesepian atau social isolation bisa menjadi isu yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Penting untuk diingat bahwa kesepian bukanlah kelemahan atau kegagalan, tetapi kesepian adalah pengalaman yang dapat terjadi pada setiap orang, tanpa memandang usia, status sosial, atau keadaan keuangan mereka. Oleh karena itu, memeriksa situasinya dan mengetahui solusi yang tepat dan bijak adalah langkah pertama untuk menangani dan mencegah masalah ini muncul di masa depan.
Media sosial tidak hanya dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi individu, tetapi juga dapat membuat sebagian orang merasa kesepian. Ini karena teknologi dan media sosial yang semakin berkembang, yang dapat menyebabkan rasa kesepian karena menghilangkan sensasi yang lebih bermakna dari berhubungan secara langsung dengan orang-orang. Selalu penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan daring dan kehidupan nyata, dan untuk selalu mendapatkan dukungan saat diperlukan.
Dengan kesadaran, tindakan, dan pemahaman tentang pentingnya koneksi sosial yang bermakna dan bijak dalam bermedia sosial yang tepat, individu dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Kehidupan yang lebih sehat dan bahagia nantinya dapat membantu mengatasi kesepian di era digital dan menjaga kesehatan mental yang baik.
Penulis, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
(***)













