Jayapura, Mjnews.id – Dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, S.I.K, M.KP melalui Kapolsek Okbibab Ipda Robert Makanuay, S.E melaksanakan kegiatan pertemuan sekaligus silahturahmi bersama pemerintah di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (08/05/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolsek Okbibab Ipda Robert Makanuay, S.E, Danpos BKO Brimob Satgas Preventif Ops Damai Cartenz-2022, Danpos Pamtas Yonif 431/ SSP Pos Okbibab, Kepala Distrik Okbibab, Anggota Badan Musyawarah Kampung Distrik Okbibab, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Para Guru SMP Negeri Okbibab serta Masyarakat.
Kapolsek Okbibab Ipda Robert Makanuay, S.E menyampaikan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang ada di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang ini bertujuan untuk mengamankan masyarakat agar tidak mendapatai adanya gangguan Kamtibmas.
“Kami dari pihak keamanan tidak melakukan penutupan akses jalur masuk di bandara Distrik Okbibab, tetapi penutupan akses masuk pesawat di bandara Okbibab kampung Apmisibil itu dilakukan oleh Pihak Maskapai (AMA),” ungkap Kapolsek Okbibab.
Lanjut dikatakan akan dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat di Distrik Okbibab guna mengamankan masyarakat dan menormalisasikan kegiatan masyarakat.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat di Distrik Okbibab untuk mengikuti pembatasan kegiatan yang hanya diberlakukan mulai dari pukul 07.00 s/d 15.00 WIT dan Aktivitas yang dilakukan hanya di tempat–tempat pelayanan publik terkecuali diareal belakang Pos TNI–Polri,” ujar Kapolsek Okbibab.
Danpos BKO Brimob Satgas Preventif Ops Damai Cartenz 2022 Ipda Tanto Aripin juga menambahkan, untuk aktivitas khususnya di bandara Distrik Okbibab akan kembali di buka oleh pihak maskapai dalam hal ini AMA apabila situasi Kamtibmas kembali normal.
Dari pihak pemerintah distrik dan masyarakat adat memberlakukan larangan masuk di distrik Okbibab untuk orang luar terkecuali anak–anak pelajar itupun akan ditempatkan dalam satu tempat dan termonitor kegiatannya,
“Kami juga akan bersama-sama aparat kampung baik Tokot Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Perempuan untuk melakukan trauma healing terhadap masyarakat atas kejadian-kejadian yang pernah terjadi di kabupaten Pegunungan Bintang,” tutup Ipda Tanto.
(Am)