Kabupaten AgamSumatera Barat

BPBD Agam bersama PT Mahatma Jaya Gelar Workshop Kontigensi Bencana

178
×

BPBD Agam bersama PT Mahatma Jaya Gelar Workshop Kontigensi Bencana

Sebarkan artikel ini
Bpbd Agam Bersama Pt Mahatma Jaya Gelar Workshop Kontigensi Bencana
BPBD Agam bersama PT Mahatma Jaya Gelar Workshop Kontigensi Bencana. (f/diskominfo)

Mjnews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam bersama PT Mahatma Jaya gelar workshop kontigensi bencana di Hotel Sakura Syariah Jalan Diponegoro, Lubuk Basung, Kamis (2/11/2023).

Dijelaskan, workshop ini menjadi wadah untuk penyusunan dokumen renkon yang menjadi dasar upaya penanganan dalam rangkaian pengurangan risiko bencana.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Bupati Agam diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah, Rahman, berharap workshop yang digelar menjadi bagian penting dalam upaya pengurangan risiko bencana yang potensinya cukup tinggi di Kabupaten Agam.

”Kami berharap dengan diskusi dan berbagai masukan yang berbagai elemen, akan semakin memperkuat dokumen kontigensi yang disusun untuk kepentingan masyarakat luas”, sebutnya.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito mengungkapkan, kegiatan ini sesuai dengan amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

Bambang menegaskan bahwa pengurus kebencanaan perlu melibatkan semua pihak baik dari pemerintah, masyarakat, maupun bidang usaha/swasta.

“Jadi BPBD itu perlu menyiapkan rencana kontijensi (Renkon) yang merupakan kesepakatan atau komitmen bersama dalam penanggulangan bencana”, jelas Bambang.

Diketahui renkon ini sangat dibutuhkan BPBD untuk mendapatkan bantuan baik secara logistik ataupun peralatan lainnya ke pusat (BNPB).

Maka, PT Mahatma Jaya di sini berperan sebagai fasilitator untuk penyusunan renkon Kabupaten Agam yang terbaru.

Pemateri lainnya yang menjadi fasilitator berasal dari KOGAMI (Komunitas Siaga Tsunami) Tommy Susanto.

Tommy menjelaskan bahwa satu renkon hanya bisa digunakan untuk satu ancaman bencana karena setiap bencana memiliki karakterisktik berbeda. Maka dibutuhkan penentuan prioritas renkon yang disesuaikan dengan ketersedian APBD. Penentuan prioritas ini ditentukan menggunakan matriks analisis risiko bencana.

“Renkon ini nantinya akan dijadikan rencana operasi saat terjadinya bencana sehingga mencegah terjadinya keterlambatan dalam respon bencana, apabila renkon ini benar dalam penyusunannya”, ungkap Tommy.

(jef)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT