Kabupaten AgamSumatera Barat

BPBD Matangkan Rencana Kontigensi Bencana Kabupaten Agam

157
×

BPBD Matangkan Rencana Kontigensi Bencana Kabupaten Agam

Sebarkan artikel ini
Table Top Exercise Pematangan Rencana Kontigensi Bencana Kabupaten Agam
Table Top Exercise pematangan rencana kontigensi bencana Kabupaten Agam di Hotel Sakura Syariah Jalan Diponegoro Lubuk Basung, Selasa (14/11/2023). (f/diskominfo)

Mjnews.id – Dalam penanganan bencana di Kabupaten Agam, BPBD mempunyai kewajiban menyusun rencana penanggulangan yang bisa dipahami dan gunakan sebagai pedoman oleh pemangku kebijakan dan kepentingan dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

Untuk mendukung itu, BPBD menunjuk PT Mahatma sebagai lembaga yang akan menyusun rencana kontigensi bencana.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Pematangan rencana kontigensi bencana ini dilakukan Table Top Exercise (TTX) dengan melibatkan berbagai instansi dan stakeholder terkait yang dilaksanakan di Hotel Sakura Syariah Jalan Diponegoro Lubuk Basung, Selasa (14/11/2023).

Instansi dan stakeholder terundang adalah Koramil Lubuk Basung, Polres Agam, Dinas Sosial, Kesehatan, Kominfo, PUTR, DKPP, Perhubungan, Poll PP/damkar, Dikbud, Pertanian,Bagia Hukum, PDAM, Camat Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Agam, PT AMP, PMI dan KWSB.

Narasumber yang diundang untuk kegiatan ini yaitu BMKG Padang Panjang selaku Koordinator Sumatera Barat, Suardi Ahady, yang memberikan materi bencana gempa dan Tsunami serta mitigasi yang diperlukan.

Dalam paparannya, Suardi Ahady didapat keterangan, potensi-potensi risiko bencana yang ada Provinsi Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Agam seperti gempa, tsunami dan longsor.

“Dengan diketahuinya potensi bencana yang ada, maka bisa kita siapkan upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Agam,” kata Suardi.

Juga dia terangkan zona-zona yang bisa memicu terjadi bencana gempa yang bisa menimbulkan risiko yang besar di pulau sumatera seperti zona subduksi lempeng tektonik India Australia dengan lempeng eurasia, seterusnya Mentawai fault system dan Sumatera fault system/sesar Sumatera.

“Pesisir pantai barat, Kabupaten Agam berhadapan langsung dengan zona subduksi dan segmen sesar Sianok dengan panjang 90 KM dan lebar 20 KM denga estimasi magnitudo 7.4 maksimum,” terangnya.

Selain itu juga, dia katakan, titik-titik kemungkinan terjadinya gempa di Kabupaten Agam dengan kekuatan 6-8 MMI dan Kabupaten Agam memiliki dampak guncangan sangat besar yang dapat menimbulkan potensi tsunami di daerah pantai dan keruntuhan bangunan yang masif.

“Untuk mencegah risiko yang besar maka kita harus memperhatikan jalur/zona longsor yang ditimbulkan dengan potensi longsor sangat tinggi,” ulasnya.

Di ujung paparannya, Suardi mengatakan, BMKG selalu akan menginformasikan kejadian gempa dan bencana susulannya sedini mungkin serta menyusun 12 indikator masyarakat siaga Tsunami dan untuk sistem peringatan awal masyarakat dapat mengakses mhews.bmkg.go.id.

Sementara Tommy Susanto dari Kogami sebagai narasumber juga menyampaikan materi penanggulangan bencana, namun sebelumnya meminta opini stakeholder terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan Pemda di waktu-waktu yang lalu dalam menyikapi langkah yang diambil ketika informasi peringatan dini dari BMKG guna mempertajam rencana kontigensi Kabupaten Agam.

“Hal ini dilakukan sebagai barometer kepedulian aparat Pemkab terhadap kejadian bencana yang terjadi secara menyeluruh dengan menyampaikan informasi tersebut secara dini dengan menggunakan komunitas, media dan medsos yang ada,” katanya.

(jef)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT