Kabupaten AgamKota PayakumbuhSumatera BaratTokoh

Tata, Perempuan Minang dari Payakumbuh Punya Hobi Berburu Babi

532
×

Tata, Perempuan Minang dari Payakumbuh Punya Hobi Berburu Babi

Sebarkan artikel ini
Tata
Tata, Perempuan Minang yang Punya Hobi Berburu Babi. (munasril)

Bukittinggi, MJNews.id – Olah raga berburu babi tidak saja didominasi oleh kaum pria saja mulai dari usia relatif muda sampai yang tua. Apabila dipersentaskan jumlah penduduk notabene kaum pria di Sumatera Barat ini, diprediksi setidaknya sekitar 60 persen punya hobi berburu babi.
Olah raga berburu babi ini sudah menjadi tradisi di Minang Kabau bahkan menjadi warisan dari nenek moyang yang turun menurun sampai sekarang. Bahkan beberapa tahun belakangan, olah raga buru babi yang bernaung dalam wadah PORBBI di SumBar ini juga mulai banyak diminati oleh kaum perempuan.
Ini dapat dilihat setiap acara buru babi besar-besaran di kenagarian di Sumatra Barat pasti ada ditemui kaum perempuan ambil andil dalam acara buru babi besar- besaran, meskipun jumlahnya tidak sebanding dengan pria.
Wartawan MJNews, punya kesempatan wawancara dengan salah seorang perempuan punya hobi berburu babi bernama Tata. Dia adalah ASN yang bertugas di Kota Payakumbuh.
Dalam bincang-bincang di lokasi perburuan di Dusun Kapecong, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam pada Minggu 10 Oktober 2021, menurut perempuan sangat ramah ini, Baburu ini merupakan warisan dari nenek moyang, jadi dari fenomena sekarang ini berburu bagi wanita jika dikatakan hobi tidak juga tapi boleh dikatakan hanya kesenangan saja.
“Saya sebagai perempuan yang sudah merasakan berburu ini, pertama kita banyak teman, rata-rata perempuan pergi berburu dengan para suami, uda, atau orang tua.
Dampak positif dari berburu ini, di samping banyak teman juga bisa berolahraga, bergotong royong bersama-sama membasmi hama babi yang merusak tanaman milik para petani, bisa bersama-sama di lokasi perburuan. Berburu bagi sebahagian pandangan masyarakat sekarang ini, perempuan yang berburu memang agak aneh, bagi mereka yang tidak mengerti dengan dunia perburuan, karena yang biasanya berburu ini dilakukan oleh laki-laki.
Berburu ini merupakan olahraga bagi kami, zaman dulu ini merupakan bantuan untuk para petani supaya bisa mengusir hama babi yang turun dari hutan ke ladang atau sawah petani.
“Jadi kita yang khusunya di Minang ini banyak memelihara anjing untuk berburu bagi kaum wanita disini sudah memulai menyukai berburu ini kususnya mereka yang menyukai binatang seprti anjing ini,” katanya.
“Harapan saya kedepannya mudah-mudahan bagi perempuan ikut berburu bisa untuk menjaga sikapnya di perburuan, menjaga marwah kita sebagai perempuan, karena berburu ini bisa dikatakan menantang dan melawan arus karena di Minang pada umumnya perempuan ini berada di rumah,” tutur Tata.
(ril)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT