Kabupaten SolokSumatera Barat

Pemkab Solok Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

375
Pemerintah Kabupaten Solok Mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
Pemerintah Kabupaten Solok mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Senin (15/5/2023). (f/kominfo)

Mjnews.id – Pemerintah Kabupaten Solok mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Senin (15/5/2023), bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah.

Kegiatan ini diselenggarakan melalui Video Conference oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama beberapa jajaran kementerian terkait serta diikuti oleh seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia.

Mendagri Tito Karnavian katakan, pangan merupakan salah satu penyumbang terbesar Inflasi di samping transportasi darat dan udara. Untuk itu, beliau mengarahkan Kepada seluruh kepala daerah agar senantiasa memonitor perkembangan harga bahan pangan.

Dikatakan Tito bahwa ia mengapresiasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang terus konsisten untuk mengevaluasi serta mengantisipasi agar inflasi Indonesia tetap terkendali yakni di angka 4,33 persen (y-o-y).

“Kita harus mewaspadai dinamika iklim dan cuaca ekstrem yang terus berlanjut, yang akan berakibat kepada perubahan ekonomi dunia, terutama ketahanan pangan,” ujarnya.

Tito menyebut, dari angka 4,33 persen (y-o-y) ini, penyumbang nomor satu inflasi adalah transportasi yakni sebanyak 1,45 persen.

“Jika kita bisa menurunkan 1 persen inflasi transportasi ini, maka inflasi kita bisa turun di angka 3,9 atau 3,8 persen ke depan. Namun kenyataannya daerah masih sangat sulit untuk menurunkan harga tiket pesawat/kargo pesawat,” ujarnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan pada minggu kedua Mei 2023, ada 10 kabupaten/kota dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di Luar Pulau Jawa, salah satunya adalah Kabupaten Barito Selatan yang berada di posisi lima IPH tertinggi.

“Komoditas andil terbesar inflasi di Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah adalah beras, daging ayam ras, dan bawang merah,” jelasnya.

Kabupaten Solok pada triwulan I pada bulan Januari sampai Maret 2023 terjadi fluktuasi harga terhadap komoditi cabe merah dan bawang merah disebabkan produksi kedua komoditi tersebut sangat rendah yang dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi di bulan November dan Desember 2022 sehingga terjadinya gagal panen.

Sementara untuk kenaikan pada bulan maret terjadi pada komoditi gula pasir, bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng dan tepung terigu. Hal ini disebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat menghadapi bulan suci Ramadhan.

Terakhir Kementerian Perdagangan menyampaikan perkembangan harga H+6 Lebaran, harga barang kebutuhan pokok periode Ramadhan dan Lebaran 1444H/2023 relatif stabil bahkan mengalami penurunan, Hanya beberapa Komoditas tertentu seperti daging sapi dan daging ayam mencatat kenaikan, mengulang tren pada tahun-tahun sebelumnya.

Tampak hadir Forkopimda. Asisten II Deni Prihatni, ST, MT. Staf Ahli Bid Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Eva Nasri, SH, MM. Kepala OPD Terkait,
Kepala Bagian Perekonomian, Sekretariat Daerah Yossi Agusta, SP, M.Si. Bagian SDA Sekretariat Daerah.

(sis)

Exit mobile version