banner pemkab muba
PendidikanSumatera Barat

Gubernur Sumbar Lepas 5.036 Mahasiswa KKN Unand

847
×

Gubernur Sumbar Lepas 5.036 Mahasiswa KKN Unand

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar Lepas Mahasiswa Kkn Unand
Gubernur Sumbar, Mahyeldi berikan sambutan saat pelepasan 5.036 Mahasiswa KKN Unand. (f/biro adpim)

Mjnews.id – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi lepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebanyak 5.036 Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) ke 200 Nagari/Desa di 13 kabupaten/kota se Sumatera Barat (Sumbar) selama 40 hari ke depan.

Dalam sambutannya, ia berpesan agar peserta KKN membantu para kader posyandu serta tenaga kesehatan setempat dalam penanganan stunting. Menurutnya ini adalah momentum yang harus dioptimalkan.

“Ada 5.036 orang mahasiswa KKN, selama 40 hari akan berada di 200 nagari/desa pada 13 Kab/Kota di Sumatera Barat. Itu adalah kekuatan besar dan harus kita optimalkan. Kita dorong mereka berperan aktif bersama tenaga kesehatan setempat untuk penanganan stunting,” ungkap Mahyeldi saat menghadiri acara pelepasan mahasiswa KKN di Auditorium UNAND, Sabtu (3/6/2023).

Selain mendorong keterlibatan dalam penanganan stunting, Gubernur juga mengajak para peserta KKN untuk melahirkan inovasi guna mempermudah masyarakat dalam menjalani kehidupan sosial kemasyarakatannya.

Dikatakannya, inovasi tersebut penting terutama untuk membantu pemerintahan nagari/desa dalam melaksanakan program dan kegiatannya.

“Kita bersyukur ada program KKN ini, diharapakan nantinya bisa melahirkan berbagai inovasi. Sehingga dapat membantu pemerintahan nagari dalam melaksanakan program dan kegiatannya,” ucapnya.

Sementara itu Rektor Unand, Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH menyampaikan program KKN bertujuan untuk mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam menelaah dan memecahkan masalah, serta menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan.

“Melalui kegiatan ini, Mahasiswa dapat memperdalam pemahamannya tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner,” terang Prof. Yuliandri

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto yang juga hadir bersama Gubernur menerangkan, faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kasus stunting dimasyarakat adalah kurangnya pemahaman dan keterbatasan akses.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600