Pasaman BaratSumatera Barat

Investigasi Tambang di Pasbar dan Pasaman, Green Leadership Indonesia Temukan Dugaan Penyalahgunaan Izin

768
Tambang Galian C
Tambang galian C. (f/ist)

Mjnews.id – Maraknya tambang ilegal di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman membuat pegiat lingkungan hidup dari Green Leadership Indonesia melakukan investigasi ke lokasi-lokasi yang diduga melakukan praktek ilegal mining pada Senin, 03/07/2023.

Pegiat lingkungan hidup dari Green Leadership Indonesia (GLI), Ahmad Tarmuji melakukan investigasi selama tiga hari mulai Senin (03/07/2023) sampai Rabu (05/07/2023) di dua Kabupaten yang berbeda, Pasaman Barat dan Pasaman.

Dalam perjalanannya melakukan investigasi, Ahmad menceritakan kepada media, ada banyak titik tambang galian C yang ia temukan, ada 3 titik di Kabupaten Pasaman, tepatnya di Tiga Nagari dan empat titik di Pasaman Barat.

“Ada beberapa kejanggalan yang saya temui di lokasi, seperti di lokasi Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Ada di temukan tambang galian C di mana izin tambangnya berkedudukan di Jorong Bandua Balai, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat,” ungkapnya.

Di saat ahmad menanyakan tentang izin, pengelola tambang yang bernama Serel mengatakan izin yang asli ada di tangan direktur yang bernama Ryan.

“Tambang galian C ini ada izinnya, izinnya di tangan direktur, saya kirimkan nomor direkturnya bang, namanya Ryan, abang telepon saja langsung Ryan”, ucap Ahmad menirukan ucapan Serel kepada media.

Setelah Ahmad mengkonfirmasi kepada Ryan selaku Direktur CV. Intan Mandiri Alam Sejati (IMAS), pada Rabu 05/07/2023, membantah kalau dia bekerja sama dengan Serel.

“Maaf pak, saya tidak ada bekerja sama saudara Serel atau siapapun yang melakukan aktivitas kegiatan penambangan galian C di wilayah kecamatan Tigo Nagari, tegasnya.

Ryan juga menegaskan kepada Ahmad bahwasanya dia tidak pernah bekerjasama dengan Serel atau yang lainnya. “Saya hanya bekerja sama dengan Damri”, ucap ahmad menirukan Ryan.

Setelah mendapatkan keterangan Ryan, Ahmad kembali mengkonfirmasi Serel kembali melalui pesan singkat WhatsApp Kamis (06/07/2023), Ahmad menyampaikan bahwasanya Ryan tidak mengakui bahwa penambangan yang dikerjakan Serel tidak ada hubungannya dengan perusahaan miliknya.

Exit mobile version