banner pemkab muba
AdvPadang Panjang

Tiga Tahun Kepemimpinan H Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano dengan Drs Asrul di Kota Padang Panjang

101
×

Tiga Tahun Kepemimpinan H Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano dengan Drs Asrul di Kota Padang Panjang

Sebarkan artikel ini
Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly Amran dengan Asrul

Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia yang berdampak pada semua dimensi, baik sosial, politik dan ekonomi termasuk di Indonesia hingga di kota berjuluk Serambi Mekkah, Padang Panjang. Keadaan tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah kota beriklim dingin ini, menjaga stabilitas daerah dengan menentukan langkah prioritas.
PADANG PANJANG, MJNews.ID – Wali Kota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano menyampaikan, kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, fokus menangani Covid-19 sebagai prioritas, sejak wabah itu muncul Maret 2020 silam. Di samping itu, pemerintahannya turut memberikan dukungan kepada masyarakat dan UMKM yang menerima dampak. Seperti bantuan sosial, bantuan wirausaha, insentif, keringanan retribusi dan pajak.
“Pemerintah pusat dan daerah sangat fokus menangani pandemi ini. Ini juga menjadi cerminan di dua tahun terakhir kepemimpinan kami,” kata Wako Fadly didamping Wawako Asrul, konferensi pers tiga tahun kepemimpinannya, Senin 18 Oktober 2021, di Pendopo Rumah Dinas.
Keseriusan penanganan Covid-19 di Padang Panjang terbukti dengan capaian vaksinasi yang masih menempati urutan tertinggi di Sumatera Barat (Sumbar). Terhitung 16 Oktober lalu, persentase dosis pertama 65,09 persen dan dosis kedua 39,04 persen. 
Kemudian dari catatan Kominfo, menyikapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV yang ditetapkan pemerintah pusat lalu, Wako Fadly menerbitkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota No. 126, 127 dan 128. SK tersebut terkait keringanan kepada pelaku usaha yang secara langsung terdampak.
Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly Amran dengan Asrul

Adapun yang tertuang dalam SK No. 126 Tahun 2021 yaitu tentang Penghapusan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Pajak Parkir mulai 12 Juli s/d 12 Agustus 2021.
Kemudian, tentang besaran sewa kios Pasar Pusat, pada intinya memberikan pengurangan 75% untuk masa 1 Juli s/d 31 Agustus 2021 pada SK No.127/2021. Lalu, di SK No. 128 tentang Penghapusan Restribusi Pelayanan Persampahan pada Pedagang Kaki Lima dan Retribusi Pelayanan Pasar pada Pelataran Kawasan Pasar Kuliner Malam yang berlaku mulai 12 Juli s/d 12 September 2021.
Pemko juga mengeluarkan kebijakan memberikan stimulus untuk wajib pajak dan retribusi daerah menyusul diberlakukannya PPKM Darurat Covid-19 di Kota Padang Panjang. Stimulus ini untuk memberi keringanan kepada pelaku usaha yang secara langsung terdampak. 
Melalui kebijakan tersebut diharapkan dapat sedikit mengurangi beban masyarakat sebagai konsumen dan pengusaha di masa pemberlakuan PPKM Level 4 ataupun Darurat. Hingga akhirnya terjadi penurunan ke Level 3 seiring perekonomian yang berangsur mulai pulih.
Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly Amran dengan Asrul

Sebelumnya, kesigapan Pemko menangani Covid-19, berbuah Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 15,5 miliar dari pemerintah pusat. Bantuan difokuskan untuk 100 persen pemulihan ekonomi. Sebuah kebijakan yang tentunya berpihak kepada masyarakat. Hal ini tak lepas dari peran kepemimpinan Fadly dan Asrul.
Pemulihan ekonomi diberikan melalui Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk tiga bulan, terhitung Oktober, November dan Desember tahun 2020 lalu, sebesar Rp. 900 ribu dan bantuan permodalan UMKM sebesar Rp 2 juta. Kota Padang Panjang satu-satunya kota yang membuat kebijakan seperti ini.
Untuk BST, dengan data penerima 3.079 KK. Di sisi lain, bantuan permodalan kepada 2.100 UMKM. Kedua dana itu disalurkan lewat kerja sama dengan Bank Nagari. 
Dikatakan Fadly, BST dan permodalan untuk UMKM, adalah bantuan dari pemerintah pusat berupa DID tambahan yang dialokasikan kepada daerah yang sangat baik dalam penanggulangan Covid-19.
“Kita fokuskan 100 persen untuk pemulihan ekonomi di Kota Padang Panjang,” ungkapnya. 
Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly Amran dengan Asrul

Meski penanganan Covid-19 dilakukan sebagai prioritas, kepemimpinan Fadly Asrul pun tidak luput dengan berbagai prestasi yang diraih. Penghargaan terkini yang diraih direntang waktu September ini saja antara lain Jasa Bakti Koperasi dan UKM dari Kementerian Koperasi dan UKM, Juara I Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Sumbar, Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Pratama 2020 dari Kemen PPPA.
Selanjutnya, Penghargaan Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Kinerja Percepatan Pelayanan Berusaha Pemerintah Daerah 2021 dengan status “Sangat Baik” dari Kementerian Investasi/BKPM RI, Penghargaan Perlindungan Pekerja Rentan dari BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2021, Local Government untuk Tourism and Creative Campaign Award 2021 oleh MarkPlus Tourism, dan Choise Award Tingkat Nasional 2021 dari Kemen PPPA. 
“Seperti kita ketahui bersama, sejak awal 2020, pandemi Covid-19 telah berefek besar terhadap perekonomian masyarakat,” ungkap Fadly di acara peringatan Tiga Tahun Fadly-Asrul, Senin (18/10) di Pendopo Rumah Wali Kota.
Dikatakannya, Pemko berupaya mengurangi pengeluaran masyarakat sehingga perekonomian perlahan membaik. “Beberapa langkah kita upayakan untuk tercapainya layanan pendidikan tetap berjalan maksimal. Di antaranya pemberian beasiswa,” sebutnya.
Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly Amran dengan Asrul

Pemko terus mengupayakan, lanjut Fadly, agar Program Beasiswa Padang Panjang Juara tetap berjalan. Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang cerdas dan berkompeten serta membanggakan Padang Panjang.
“Sudah menjadi komitmen kita, beberapa program dalam pendidikan seperti Program Padang Panjang Juara tetap berjalan. Kita sudah bekerja sama dengan delapan Perguruan Tinggi melalui beasiswa siswa dan guru juara. Selain itu kita juga upayakan beasiswa dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Ditambahkannya lagi, kebijakan lain di bidang pendidikan yaitu Beasiswa Pengkaderan Ulama, Kampung Tahfiz dan Smart Surau, serta Maghrib Mengaji merupakan program kegiatan strategis guna memajukan pendidikan. “Ini adalah esensi dari Kejayaan Kota Padang Panjang,” sebutnya.
Salah seorang anggota Tim Percepatan Pembangunan Kota Padang Panjang, Yusrizal KW menambahkan, salah satu kebijakan dalam rangka meningkatkan pembangunan manusia adalah program literasi di tengah masyarakat. Tujuan utamanya untuk menggali potensi yang dimiliki masyarakat.
Sonny Budaya Putra
Sekdako Padang Panjang, Sonny Budaya Putra.

Untuk mewujudkannya, katanya, perlu didukung dengan berbagai kebijakan strategis yang perlu disusun bersama. Program unggulan di bidang pendidikan ini tentu tidak hanya sekadar menambah sarana dan prasarana pendidikan saja, tapi juga bagaimana membangun manusianya.
“Saat ini di Padang Panjang terdapat 16-20 gerakan literasi yang sudah berjalan, empat di antaranya sudah mempunyai akta notaris. Sehingga terbuka peluang dalam penerimaan bantuan,” ucapnya.
Selama perjalanan tiga tahun kepemimpinan, berbagai langkah kebijakan dan inovasi telah dan terus dilakukan demi terwujudnya visi “Kota Padang Panjang yang Bermarwah dan Bermartabat Menuju Kejayaan Padang Panjang” yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Panjang 2018-2023.
Dalam kurun waktu tiga tahun, banyak capaian kerja dan prestasi yang telah dan akan diraih duet kepemimpinan Fadly-Asrul ini. Beragam prestasi diberbagai tingkat, mulai dari Provinsi hingga Nasional telah didapat Pemko di bawah tangan dingin duet kepemimpinan wali kota muda dan birokrat senior ini.
Namun tak berhenti di situ saja, Wako Fadly saat konferensi pers dengan para awak media dalam rangka refleksi Tiga Tahun Kepemimpinannya, Senin (18/10) di pendopo rumah dinasnya mengatakan, masih ada program dalam pembangunan sumber daya manusia yang saat ini sedang dikejarnya.
Fadly menjelaskan, pihaknya telah berkomitmen dengan pihak BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan jaminan sosial bagi para pekerja. Angkanya akan dinaikkan dari 1.000 menjadi 2.000 orang pada tahun depan.
“Insyaa Allah dengan hal ini, kita juga akan mengejar Universal Labour Coverage. Jadi seluruh tenaga kerja aktif non-upah akan kita asuransikan, dan program ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Kita juga sudah mendapatkan penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Barat pada bulan lalu atas inisiasi kita terkait hal ini,” paparnya.
Ditambahkannya, melalui program yang menyentuh langsung masyarakat umum dimasa pandemi Covid-19 ini, bisa mengurangi pengeluaran warga. Karena fungsi dari pemerintahan adalah bagaimana mengurangi pengeluaran dari masyarakat sehingga perekonomian mereka bisa perlahan-lahan membaik.
“Pada 2020 kemarin, kita juga telah memberikan bantuan kepada masyarakat. Seperti bantuan sosial dan bantuan kewirausahaan. Pada tahun 2021 ini, kita fokus mengurangi pengeluaran masyarakat, salah satunya melalui program jaminan sosial tadi,” tambahnya.
Meski jalan menuju percepatan visi misi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19 di awal 2020, sebutnya, namun Pemko terus melakukan upaya menghadirkan pembangunan infrastruktur yang nyaman bagi masyarakat Kota Padang Panjang. 
“Pembangunan infrastruktur menjadi bekal masa depan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk melakukan pergerakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ulasnya.
“Covid 19 ini mempengaruhi kehidupan ekonomi, termasuk pembangunan Kota Padang Panjang. Kenapa ini bisa terjadi? Sama diketahui, saat ini semua anggaran diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Baik itu dana APBD, maupun dana dari APBN, dialihkan untuk fokus pada penanganan Covid-19,” terangnya saat konferensi pers Tiga Tahun Kepemimpinan Fadly-Asrul di Pendopo Rumah Dinas.
Kondisi ini, terangnya, juga tetap diupayakan untuk melanjutkan pembangunan yang lain. “Insyaa Allah ke depan pembangunan fisik lainnya akan kita mulai. Salah satu infrasruktur yang sedang dibangun yaitu pedesterian Kota Padang Panjangyang ramah lingkungan,” katanya.
Pembangunan pedesterian yang sedang berlangsung yaitu di Jalan Imam Bonjol, Jalan Khatib Sulaiman, Jalan M. Syafei, serta Jalan Soekarno Hatta.
Pedesterian di Jalan Soekarno Hatta, memiliki panjang 1.200 meter. Pedestrian ramah disabilitas ini, telah bisa dimanfaatkan pejalan kaki dan warga disabilitas.
Untuk pedesterian Jalan Imam Bonjol, mulai dari Simpang AB Mart sampai dengan Simpang BPD, memiliki panjang lebih kurang 400 meter dari kiri ke kanan. Untuk Jalan M. Syafei lebih kurang 140 meter kiri dan kanan. Sedangkan Jalan Khatib Sulaiman, memiliki panjang lebih kurang 300 meter dari kiri dan kanan. 
Beberapa waktu lalu, Wako Fadly langsung memantau titik-titik proses pengerjaan yang sedang berjalan, agar pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan yang telah diusulkan sebelumnya.
“Saya ingin pedesterian pasar ini dapat segera selesai, sehingga nanti pasar ini tampak lebih indah dan mampu menjadi pasar yang menarik bagi pengunjung yang datang ke Padang Panjang,” harapnya.
Selain membangun trotoar, proses pembangunan pedestrian ini juga akan membangun titik-titik parkir, halte, taman, tempat duduk yang dilengkapi ampitheater dan pusat informasi serta juga pusat oleh-oleh yang nantinya akan ditempatkan di depan pasar.
(Adv)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600