BeritaKota Sawahlunto

6 Desa di Sawahlunto Ikuti Penguatan Ekosistem Kebudayaan Warisan Dunia

21
×

6 Desa di Sawahlunto Ikuti Penguatan Ekosistem Kebudayaan Warisan Dunia

Sebarkan artikel ini
Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto
Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto. (f/ist)

Mjnews.id – Pasca Pengakuan dari Unesco terhadap Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan memberikan program-program penguatan ekosistem.

Penguatan diberikan terutama kepada masyarakat yang memiliki tinggalan WTBOS dalam wilayah nagari atau desa yang bersentuhan langsung dengan Warisan Dunia ini.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Sosialisasi penguatan tersebut diberikan di Sawahlunto pada Selasa 23 April 2023.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto, Syukri menyampaikan, di Sumatera Barat, terdata sebanyak 80 Nagari/Desa yang memiliki tinggalan WTBOS, pada tahun 2024 ini ditetapkan oleh Kemendikbud sebanyak 22 Nagari/Desa sebagai penerima manfaat dari Program ini dengan tajuk “Pemajuan Kebudayaan Desa Warisan Dunia”.

Terdapat 6 (enam) Desa yang ditunjuk menjadi bagian dari program tersebut diantaranya, Desa Silungkang Oso, Silungkang Tigo, Muaro Kalaban, Sikalang, Salak dan Desa Rantih. Seluruh Desa tersebut akan melaksanakan Aktivasi Nilai yang terkandung dalam Warisan Dunia.

Dijelaskan lebih lanjut, melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam Warisan Budaya Dunia dan budaya yang ada di Desa.

“Ini dilakukan menindaklanjuti penetapan Warisan Dunia oleh UNESCO serta memberdayakan Masyarakat desa untuk memajukan budaya desanya yang diselaraskan dengan nilai-nilai Warisan Dunia. Itulah beberapa tujuan dari kegiatan Penguatan Ekosistem Kebudayaan di Desa-desa Warisan Dunia tersebut.

Semoga melalui Program Pendampingan yang rencananya akan laksanakan selama 3 tahun ke depan, dapat meningkatkan kecintaan Masyarakat khususnya Kota Sawahlunto akan nilai-nilai penting terhadap upaya pelestarian Kota Sawahlunto sebagai bahagian penting dari pengakuan yang telah diberikan oleh UNESCO, sehingga dapat mendukung upaya pemajuan kebudayaan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Kota Sawahlunto dan Provinsi Sumatra Barat,” pungkas Syukri.

(Uni)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT