Mjnews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang mengadakan debat publik terbuka kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang di Hotel Truntum Padang, Jumat 15 November 2024 malam.
Debat publik bertema “Transformasi Sosial Menuju Kota Padang yang Maju dan Bermartabat” tersebut berlangsung panas.
Dalam debat ini, para kandidat menyampaikan pandangan mereka terkait empat subtema penting, yakni transformasi sumber daya manusia (SDM), ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, penanganan ketidaksetaraan dan kemiskinan, serta tata ruang yang humanis dan mitigasi bencana.
Panasnya debat tersebut karena para Paslon saling menguliti visi misi masing-masing. Ketiga pasangan calon langsung “menyerang” saat diberi kesempatan tampil.
Di sesi awal dalam penyampaian visi misi, pasangan calon nomor urut 1, Fadly Amran – Maigus Nasir 38 persen warga Kota Padang langsung menyoroti sulitnya lapangan kerja di Kota Padang.
“Banyak anak muda kita yang mengeluhkan sulitnya lapangan pekerjaan, terutama pekerja baru, sehingga menyebabkan banyak permasalahan sosial akibat pengangguran. Bahkan Kota Padang sempat menempati urutan pertama angka pengangguran terbuka di Pulau Sumatera, kondisi ini menyebabkan anak-anak kita dekat dengan kenakalan remaja,” ungkap Fadly.
Ia juga mengklaim bahwa, telah menampung berbagai permasalahan masyarakat lebih dari 700 titik sosialisasi dan dibackup dengan data survei.
“Lalu juga tentang bantuan sosial yang betul-betul adil, ini menjadi isu yang banyak kami dapatkan. Penyaluran bantuan sosial dari kementerian diintervensi dengan kepentingan politik, survei yang akan merugikan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Paslon nomor urut 02, Muhammad Iqbal-Amasrul, juga menguliti visi misi paslon nomor urut 01 dan 03.
Menurut calon walikota Muhammad Iqbal, tidak mungkin membangun Kota Padang dengan mengandalkan pengalaman memimpin kota yang hanya terdiri dari dua kecamatan.
“Tidak mungkin membangun Kota Padang dengan mengandalkan pengalaman memimpin (kota yang hanya memiliki, red) dua kecamatan. Tidak bisa,” tegas Muhammad Iqbal ketika menguliti program yang ditawarkan nomor urut 01, Fadly Amran-Maigus Nasir.