Mjnews.id – Andri Helmiadi, anggota DPRD Fraksi Demokrat Kabupaten Limapuluh Kota menyoroti pembangunan jembatan Jorong Padang Tarok, Nagari Harau senilai Rp 1,1 miliar.
Jembatan sudah selesai namun tidak bisa dimanfaatkan warga sebagaimana mestinya fungsi sebuah jembatan untuk melintas.
Kepada wartawan, Andi Helmiadi mengatakan, semestinya jembatan yang sudah selesai ini bisa dipergunakan masyarakat, namun saat ini warga terpaksa harus memanfaatkan jembatan alternatif di samping jembatan yang sudah selesai dibangun atau di PHO pada akhir tahun 2024 yang lalu,” katanya, Minggu 26 Januari 2025.
Mantan Wali Nagari Solok Bio-Bio itu berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota c/q Dinas PUPR Limapuluh Kota untuk segera menyempurnakan pembangunan jembatan, supaya asas manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat pengguna jalan tersebut.
“Jalan utama jadi darurat, jalan darurat jadi jalan utama, kira-kira begitulah kondisi jembatan itu saat ini,” ujarnya.
Dijelaskan Andri, kalau jembatan ini tak kunjung juga bisa dipakai oleh masyarakat, tentu akan berdampak ke pengunjung objek wisata lembah Harau.
“Kalau masalah ini dibiarkan berlarut-larut, wisata Lembah Harau berpotensi sepi pengunjung,” sebut anggota DPRD yang juga mitra Dinas PUPR itu.
“Sebagai salah satu penyumbang PAD terbesar di Kabupaten Lima Puluh Kota, Lembah Harau saat ini kondisi nya sangat memprihatinkan. Harapan kita kepada Pemda agar jalan, jembatan, penerangan lampu jalan dan fasilitas umum lainnya segera diperbaiki dan diperhatikan,” ucap Andri.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga (BM) Fadriansyah saat dikonfirmasi wartawan baru-baru ini menyampaikan, karena ketersediaan dana, anggaran pekerjaan jembatan Harau hanya bisa sampai timbunan oprit, sirtu yang di situ merupakan partisipasi rekanan,” jawab Fadriansyah.
(Yud)