Berita

Isu Oknum Ngaku Wartawan Lakukan Pemerasan Ramai, Ini Kata Ketua DPC PWRI Kebumen

211
×

Isu Oknum Ngaku Wartawan Lakukan Pemerasan Ramai, Ini Kata Ketua DPC PWRI Kebumen

Sebarkan artikel ini
Wahyudin
Ketua DPC PWRI Kabupaten Kebumen, Wahyudin. (f/dana sukarno)

Kebumen, MJNews.id – Ramainya pemberitaan adanya oknum mengaku wartawan diduga peras kepala sekolah “Bupati Kebumen Tak Perlu Takut”, di mana Bupati Kebumen, H. Arif Sugiyanto, SH. meminta kepada guru atau kepala sekolah agar tidak takut menghadapi oknum yang mengaku wartawan, apa lagi para oknum tersebut untuk mencari-cari kesalahan yang ujung ujungnya dugaan pemerasan.
Lanjut Bupati, Kepala SMP N 2 Pejagoan sempat didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku wartawan di kediamannya. 
Atas berita Oknum mengaku wartawan memeras kepala sekolah menjadikan polemik baru atas statemen tersebut. 
Ketua DPC PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) Kabupaten Kebumen, Wahyudin, ST, merasa prihatin atas kejadian yang membuat citra profesi wartawan menjadi rusak. 
“Saya berharap kalau ada yang mengaku-ngaku wartawan apalagi sampai adanya pemerasan ini sudah menciderai profesi wartawan. Wartawan memiliki kode etik dan APH juga memiliki kewenangan untuk menangkap atau memproses secara hukum apa bila sudah menjurus ke kriminal,” kata Wahyudin, Kamis (15/09/2022). 
Tugas wartawan membuat karya jurnalistik yang sesuai temuan yang ada di lapangan dan mengklarifikasi temuan tersebut secara berimbang untuk menjadi karya jurnalistik yang baik. 
“Saya berharap isu ini jangan cuma buat menjatuhkan profesionalme wartawan, jangan juga dibawa ke politik, sudah sering terdengar isu ini. Kalau benar wartawan lakukan proses sesuai kode etik atau aturan yang ada di wadah wartawan dan apa bila mengaku ngaku segereralah laporkan ke pihak yang berwajib,” tegasnya. 
“Saya harap isu ini jangan digoreng menjadikan atau melemahkan profesi wartawan untuk menjadikan kontrol sosial yang benar,” ujarnya lagi. 
“Saya sudah sering mendengar tapi tidak ada tindak lanjut terkait isu oknum atau yang mengaku wartawan dilanjutkan dan isu sekedar isu, tapi tidak ada tindakan bahwa itu dilakukan pembinaan ataupun proses hukum sesuai aturan,” ujarnya. 
Apakah memang ada atau cuma Hoax, atau cuma seperti kentut; ada suara bunyi tapi tidak ada rupa jadi susah dibuktikan.
(Dana)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT