Kemenag

Kemenag Gelar Call for Paper AICIS 2024, Ini yang Dibahas

193
×

Kemenag Gelar Call for Paper AICIS 2024, Ini yang Dibahas

Sebarkan artikel ini
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani. (f/humas)

Mjnews.id – Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama mengundang para akademisi dan peneliti untuk ikut dalam Call for Paper pada The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). Kesempatan mengikuti program ini dibuka mulai 11 Desember 2023 sampai 14 Januari 2024.

“Mulai hari ini, kami undang para peneliti dan akademisi untuk ikut berpartisipasi dalam call for paper & panels AICIS 2024,” terang Dirjen Pendidikan Islam, M Ali Ramdhani saat merilis penyelenggaraan AICIS 2024 di kampus UIN Walisongo, Semarang, Senin (11/12/2023).

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

AICIS adalah wadah bertukar pikiran, berdialog, dan mendesimisnasikan hasil riset para scholars PTKI (Perguruan Tinggi Agama Islam) beserta international scholars. Agenda tahunan ini kali pertama diselenggarakan Kementarian Agama RI pada 2000. AICIS ke-23 akan berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, 1-4 Februari 2024. Ajang ini mengangkat tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues.”

Menurut pria yang akrab disapa Kang Dhani ini, tema AICIS 2024 tersebut lahir dari sebuah refleksi dan pemikiran tentang interaksi antara kajian agama (Islam) dengan berbagai tantangan kemanusiaan saat ini. Ketegangan sosial politik internasional, seperti perang antara Rusia-Ukraina, konflik Israel dan Palestina, serta berbagai ketegangan dan konflik di berbagai belahan bumi lainnya, secara konstan melahirkan berbagai tanggapan dengan sentimen keagamaan yang kuat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kawasan Asia Tenggara,” sebutnya.

“AICIS sepanjang sejarahnya tidak hanya telah berkontribusi dan mewarnai wajah perkembangan Islamic studies pada level nasional, namun juga internasional,” sambungnya.

Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, ada tujuh sub tema yang bisa diangkat para akademisi dan peneliti dalam makalah yang akan diajukan, yaitu:

1) Agama, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan di Asia Tenggara;
2) Dampak Isu dan Ketegangan Keagamaan Internasional terhadap Nasionalisme, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi Manusia;
3) Krisis Kesetaraan, Keadilan, dan Kemanusiaan;
4) Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global;
5) Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas;
6) Fiqh Siyasah tentang Perang dan Damai: Era Pasca Kolonial; dan
7) Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.

“Makalah yang masuk akan direview oleh tim ahli pada 16-19 Januari 2024. Hasilnya diumumkan pada 25 Januari 2024 melalui aplikasi Pusaka Kemenag yang bisa diunduh di Playstore dan AppStore,” jelas Inung, panggilan akrabnya.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT