Kemenkumham

Kalapas Cipinang Dukung Pengoptimalan Peran Penting Petugas Tangani Napiter

77
×

Kalapas Cipinang Dukung Pengoptimalan Peran Penting Petugas Tangani Napiter

Sebarkan artikel ini
Pelatihan Penguatan Perspektif Korban Terorisme
Pelatihan penguatan perspektif korban Terorisme bagi Petugas Lapas Kelas l Cipinang, Kamis (23/6/2022). (f/berkam sitopu)

JAKARTA, Mjnews.id – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA), bekerjasama untuk memperkuat perspektif korban terorisme di kalangan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dalam menangani narapidana terorisme (Napiter), serta memperkaya pemahaman terkait terorisme dan dampaknya di kalangan petugas Lapas.
Dimana dalam hal ini, telah diselenggarakan kegiatan pelatihan penguatan perspektif korban Terorisme bagi Petugas Lapas Kelas l Cipinang, Kamis (23/6/2022), di Aula Gedung 2 Lapas Kelas 1 Cipinang.
Kegiatan pelatihan ini mengikutsertakan sebanyak 35 orang, diantaranya 25 orang petugas Lapas Kelas 1 Cipinang, 3 orang petugas Lapas Kelas IIA Salemba, 2 orang petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta dan 5 orang petugas dari Ditjenpas.
Pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Thurman SM Hutapea selaku Direktur Pembinaan Narapidana & Latihan Kerja Produksi Ditjenpas. Dia menyampaikan, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 35 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Revitalisasi Pemasyarakatan, Ditjenpas diamanahkan dan dituntut untuk menyelenggarakan program pembinaan yang lebih baik. Hal ini dilakukan salahsatunya melalui pembinaan khusus bagi narapidana berisiko tinggi, termasuk napiter. 
Menurut Thurman, petugas Pemasyarakatan harus memiliki keterampilan khusus agar program pembinaan, deradikalisasi, dan persiapan menuju reintegrasi bisa berjalan dengan baik dan efektif dalam lingkungan yang aman dan tertib. 
Selain itu, hubungan yang efektif antara petugas dengan napiter akan berkontribusi secara signifikan terhadap keselamatan dan keamanan petugas, napiter, dan masyarakat, serta mendukung keberhasilan program pembinaan.
Lebih lanjut, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas 1 Cipinang, Tonny Nainggolan mengucapkan terima kasih kepada Ditjenpas dan Yayasan AIDA telah memberikan perhatian khusus kepada jajarannya dengan mengadakan pelatihan itu. 
“Dalam konteks ini, peran petugas Lapas sangat penting untuk membina atau membimbing WBP terorisme, sehingga kapasitas mereka harus terus ditingkatkan. Oleh sebab itu, saya pribadi selaku Kalapas beserta segenap jajaran Lapas Cipinang sangat mendukung adanya program pelatihan ini,” ujar Tonny.
“Tentunya harapan kami dengan diadakannya pelatihan pada hari ini dapat meningkatkan semangat, pengetahuan, dan pemahaman kami dalam menangani warga binaan Terorisme sehingga dapat mewujudkan keberhasilan pembinaan di Lapas Cipinang ini,” sambungnya.
Giat ini turut dihadiri secara langsung oleh Direktur AIDA, Hasibullah Satrawi yang juga turut menghadirkan narasumber Ahli Jaringan Terorisme Solahudin, Wali Narapidana Terorisme (Napiter) Lapas Kelas I Surabaya Bambang Sugianto, mantan napiter Mukhtar Khairi,vserta dua penyintas terorisme Nurman Permana dan Susi Afitriyani. 
Mereka saling berbagi pengalaman dampak buruk dan kerugian yang disebabkan oleh paham radikalisme dan ekstremisme kekerasan.
(bs)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT