Kemensos

Mensos Berikan Motivasi dan Bagikan Ilmu Tangani Permasalahan Sosial kepada Mahasiswa

446
×

Mensos Berikan Motivasi dan Bagikan Ilmu Tangani Permasalahan Sosial kepada Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima audiensi jajaran pengurus dan perwakilan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara
Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima audiensi jajaran pengurus dan perwakilan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, di Ruang Rapat Mensos, di Jakarta (24/05/2023). (f/humas kemensos)

Mjnews.id – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima audiensi jajaran pengurus dan perwakilan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, di Ruang Rapat Mensos, di Jakarta (24/05/2023).

Kehadiran mahasiswa disambut baik Mensos Risma, karena menurutnya, masa depan bangsa ada di tangan mahasiswa sebagai generasi masa depan.

“Kalian–kalianlah yang bisa, siapa lagi, mau jadi apa, negara ini mau dimiliki siapa. Siapa lagi kalau bukan kalian–kalian yang jadi pelopor,” ujar Mensos Risma.

Pada kesempatan ini, Selain bersilaturahmi dengan Mensos, perwakilan BEM Nusantara hadir untuk berdiskusi terkait program–program pemberdayaan sosial yang telah dilakukan oleh Kemensos. Mensos berharap, perwakilan BEM Nusantara dapat berkolaborasi dengan Kemensos untuk membantu mengembangkan program pemberdayaan sosial di daerah mereka masing – masing.

“Kamu nanti kembangkan (program) di daerahmu, nanti kamu ajak temenmu di kampus itu untuk misalkan aku ada program apa, kamu bantu. Kamu kan kaya ilmu,” ujar Mensos Risma.

Kepada perwakilan BEM Nusantara, Mensos juga memberikan semangat agar bisa banyak belajar dengan terjun langsung bertemu dengan masyarakat kelompok rentan, agar menambah ilmu dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di pendidikan formal.

Seperti halnya di Majene, Mensos Risma menceritakan bagaimana dirinya mencoba berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Untuk menekan pengeluaran pembangunan sekolah tahan gempa, Mensos menggerakkan warga setempat untuk dapat bergotong royong antar warga membangun sekolah.

“Berapa biaya buat sekolah itu? Katanya 1,2 miliar. Waduh, aku terus akhirnya ngomong sama warga, mau gak tak bantu, tapi kita kerjanya gotong royong, supaya (pembangunan) sekolahnya lebih hemat. Yang terjadi itu, anak-anak kecil malah membantu angkati bata. Akhirnya proyek itu berapa? Dari 1,2 miliar, tinggal 500 juta. Dan itu ilmu, kamu gak akan pernah belajar darimana pun,” kata Mensos.

Salah satu perwakilan menanyakan terkait permasalahan yang sering terjadi di kalangan anak muda yaitu tawuran. Dia meminta pendapat Mensos, bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Menurut Mensos, permasalahan seperti itu harus dicari akar masalahnya terlebih dahulu agar tidak timbul permasalahan seperti tawuran.

“Jadi kamu lihat akar masalahnya, kalau itu pengangguran, gimana program itu bisa diakses untuk memberikan pekerjaan,” tambah Mensos.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT