Mjnews.id – Kementerian Sosial kukuhkan 120 relawan KSB (Kampung Siaga Bencana) di Kabupaten Kebumen. Relawan ini terdiri dari anggota masyarakat dari dua kecamatan di Kabupaten Kebumen, yaitu Kecamatan Bonorowo dan Kecamatan Petanahan.
Plh. Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, yang mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengatakan bahwa keberadaan 120 relawan KSB tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana. Mereka akan menjadi pilar utama dalam menangani bencana di daerahnya dan menjadi garda terdepan dalam penanganan saat terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
“Kesiapan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam penanggulangan bencana,” kata Robben Rico, belum lama ini.
Kemensos juga telah menyiapkan lumbung sosial yang berisi kebutuhan mendesak yang diperlukan saat terjadi bencana. Di dalam lumbung sosial tersebut terdapat tenda, stok makanan siap saji, ransum, kasur, selimut, dan perlengkapan lainnya yang dapat digunakan saat diperlukan untuk menghadapi situasi yang darurat.
Setelah diukuhkan menjadi pengurus KSB, para relawan menjalani pengenalan, pembekalan materi, dan pelatihan simulasi kebencanaan selama tiga hari. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengingat Kebumen merupakan salah satu daerah yang rawan bencana seperti banjir dan angin puting beliung.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyambut gembira pengukuhan 120 relawan KSB ini. Ia mengakui pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, terutama mengingat kondisi Kebumen yang rawan terhadap berbagai jenis bencana alam. Pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif dari Kemensos dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat di Kabupaten Kebumen.
Selain mengukuhkan relawan KSB, Kemensos juga memberikan bantuan berupa lumbung sosial untuk enam lokasi di Kabupaten Kebumen, termasuk dua lumbung sosial untuk KSB dan empat lumbung sosial non-KSB, dengan total nilai bantuan mencapai Rp705.166.335. Hal ini bertujuan untuk mendukung kesiapsiagaan dan mitigasi penanganan korban bencana alam di daerah tersebut.
(rel)
