Mjnews.id – Kementerian Sosial Indonesia mendirikan Lumbung Sosial di Distrik Wasior, Ibu kota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, sebagai langkah untuk mengatasi kendala lamanya waktu distribusi bantuan logistik dalam penanganan bencana alam.
Wilayah Teluk Wondama, yang sering mengalami banjir hampir setiap tahun, kini memiliki fasilitas ini guna mempersingkat waktu distribusi bantuan.
Lumbung Sosial tersebut, yang didirikan pada tahun 2022, ditempatkan di Kantor Klasis GKI Kabupaten Teluk Wondama. Tempat ini berisi berbagai barang kebutuhan pokok seperti tenda, selimut, pakaian, beras, makanan siap saji, minyak, dan sejumlah bahan sembako lainnya.
Kepala Dinas Sosial Teluk Wondama, Musa Sapari, menyatakan pentingnya Lumbung Sosial ini mengingat daerah tersebut kerap dilanda bencana banjir. Dengan adanya fasilitas ini, logistik dapat lebih cepat didistribusikan ke para penyintas jika terjadi bencana seperti banjir.
“Kalau Lumbung Sosial sudah ada di Distrik Wasior, berarti transportasi ke lokasi bencana menjadi lebih cepat,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama, Musa Sapari, Kamis (25/01/2024).
Sebelumnya, logistik harus dikirim dari Kota Manokwari menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar enam jam. Lumbung Sosial di Distrik Wasior memungkinkan distribusi logistik menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi waktu tiba di lokasi bencana.
Lumbung Sosial ini akan terus diisi dengan barang-barang baru untuk menggantikan yang telah habis terpakai. Beberapa barang yang dimasukkan pada pengisian terakhir melibatkan 1 ton beras, 50 dus mie instan, 25 dus olahan ikan kaleng, 300 lembar pakaian, 20 dus minyak, 20 dus susu, 180 lembar selimut, 30 dus kecap dan saos, serta bahan logistik lainnya.
Selain di Teluk Wondama, Kementerian Sosial juga sedang melakukan pengisian ulang logistik di beberapa lokasi lain di Papua. Dalam upaya ini, dibangun 32 Lumbung Sosial di berbagai lokasi sejak 2022, dan pengisian logistik dilakukan secara berkala. Lumbung Sosial tersebut tersebar di beberapa daerah rawan bencana dan sulit diakses di berbagai kabupaten dan kota, seperti Biak, Sarmi, Pegunungan Bintang, Tolikara, Puncak, Yahukimo, dan tempat lainnya.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M Delmi, menyatakan bahwa tujuan dari Lumbung Sosial ini adalah agar isiannya lengkap, sehingga saat terjadi bencana, para penyintas tidak kesulitan mendapatkan barang yang dibutuhkan.
