BUKITTINGGI, Mjnews.id – Anggota Komisi IX DPR RI, dari Ade Rezki Pratama, SE. MM dalam kunjungan kerjanya di Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat melakukan sosialisasi bertemakan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bersama mitra kerja balai besar POM Padang.
Mengenai bahaya produk makanan, obat-obatan dan kosmetik yang tidak terdaftar pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (17/9/2022) bertempat SMPN 2 Tilatang Kamang, dihadiri sekitar 300 orang masyarakat setempat dan Forum Komunikasi Kecamatan (ForKec).
Ade Rezki Pratama dalam sambutannya mengatakan, sebagian masyarakat kita menganggap makanan, obat-obatan, suplemen vitamin menjadi sesuatu yang luar biasa. Namun subjek-subjek kejadian yang luar biasa terjadi tahun lalu ada makanan dan obat-obatan yang illegal disebarluaskan dengan nilai yang sangat tinggi sampai miliaran rupiah.
Akhirnya ini tersebarlah ke pasar-pasar tradisional maupun modern. Oleh karena itu, perlu kiranya Kerjasama antara BPOM dengan kami dari Komisi IX DPR RI beserta kepolisian untuk terus berjalan mengawasi agar kita semua tidak dirugikan oleh barang-barang illegal.
Yang menjadi fokus dari pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yaitu makanan, anak-anak kita sudah mulai sekolah dan sudah banyak pedagang-pedagang yang menjual makanan-makanan di depan sekolah mulai dari sosis, telur gulung, bakso, cireng dan makanan lain sebagainya.
Namun demikian, mudah-mudahan pada hari ini dan hari selanjutnya Nagari Gaduik maupun se-Kecamatan Tilatang Kamang tidak ada jajanan yang tidak berkualitas di perjualbelikan.
Banyak ditemukan anak-anak sekolah di suatu tempat akhirnya masuk Puskesmas dan rumah sakit karena diare, sakit perut yang disebabkan salah makan dan keracunan makanan.
Tetapi juga diduga pedagang tidak mengetahui saat membeli bahan makanan yang akan mereka jualkan ini mengandung zat yang membuat pembeli sakit perut dan sebagainya.
BPOM juga mengawas tentang peredaran dan produksi-produksi rumah tangga maupun lokal terkait kosmetik dan obat-obatan yang menjadi produk icaran produsen-produsen yang menjual kosmetik illegal.
Mungkin harganya kita dapatkan harga yang murah namun setelah kita gunakan muka kita gatal dan merah-merah. Inilah yang menjadi persoalan karena tergoda dengan barang murah.
Cara untuk mengecek barang-barang yang kita beli itu tidak merugikan diri kita, salah satunya dengan cara mendownload applikasi untuk mengecek kosmetik yang kita beli ini bagus atau tidak.
“Jangan pernah terpedaya dengan barang murah yang merugikan kita. Carilah kosmetik dan obat yang berkualitas dan telah terdaftar pada BPOM,” pesan Ade Rezki Pratama, SE. MM mengakhiri.
(Ril)
