banner pemkab muba
KesehatanParlemen

DPR Desak Pemerintah Tunjuk Lembaga Independen soal Kasus Gagal Ginjal Anak

115
×

DPR Desak Pemerintah Tunjuk Lembaga Independen soal Kasus Gagal Ginjal Anak

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi Ix Dpr Ri, Irma Suryani Chaniago
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago. (f/ist)

JAKARTA, Mjnews.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago mendesak Pemerintah segera menunjuk lembaga independen yang bisa menjawab keraguan publik apakah jenis obat-obatan jenis sirup yang beredar di masyarakat dan sudah dinyatakan layak menjadi penyebab kembalinya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Pasalnya, wanita akrab disapa Uni Irma menegaskan, belum mempercayai hasil tes lab dari kedua institusi pemerintah, baik itu Kemenkes maupun BPOM terkait keabsahaan hasil lab yang obat yang dikonsumsi korban statusnya TMS menurut Kesda dan MS menurut BPOM.

“Terus terang saya belum bisa mempercayai hasil uji lab keduanya yang hasilnya bertolak belakang tersebut, karena sampai hari ini kan belum jelas apa penyebab utamanya,” ujar Irma.

Jadi, menurut saya, Kemenkes melalui Departemen Kesehatan Daerah (Kesda) yang peralatannya tidak se-modern BPOM, kenapa kok bisa bilang TMS, sementara BPOM yang memiliki laboratorium modern bilang TS.

“Oleh karena itu, saya minta Pemerintah menunjuk lembaga indepeden agar dapat membuktikan hasil yg benar dan bisa dijadikan second opinion,” kata Irma di sela-sela rapat kerja (Raker) dengan Kemenkes di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 8 Februari 2023.

Politikus NasDem ini bilang, jikalau lembaga independen ini berhasil menunjukkan hasil labnya terkait obat-obatan yang katanya menyebabkan gagal ginjal akut itu, maka ini bisa sedikit membantu Pemerintah agar tidak terus-terusan dimaki-maki rakyat karena selalu bertolak belakang hasil uji dan statement institusinya, hal ini tentu akan mendegradasi kepercayaan publik pada dua institusi di atas.

“Ini kan dua-duanya (Kemenkes dan BPOM) harusnya malu dengan rakyat kalau selalu bertolak belakang. Tolong jangan permalukan presiden, Pemerintah dan diri sendiri. Maka yang harus dilakukan adalah segera ambil langkah menteri dan kepala BPOM untuk melakukan uji laboratorium ke lembaga independen agar Komisi IX percaya hasilnya. Kalau sekarang saya tidak percaya mau hasilnya TS atau TMS karena data sebenarnya belum pasti,” kata Irma.

“Saya harap dari lembaga ini bisa memberikan hasil terbaik supaya masyarakat tidak lagi mencemooh pemerintah karena dua institusi pemerintah selalu bertolak belakang satu sama lain, komunikasi dan kerjanya tidak bagus. Jadi saya tidak ingin menyalahkan satu sama lain,” ujar Irma.

Untuk itu selain daripada meminta lewmbaga independen untuk ikut dalam kasus ini, Irma berharap Polri dalam hal ini Bareskrim juga turun tangan untuk bisa menginvestigasi kembali apa penyebab kembalinya kasus ini terjadi.

“Bareskrim turun donk, cek siapa tau bukan karena itu meninggalnya tapi karena yang lain misalnya seperti didalam obat seperti itu,” tegas legislator dapil Sumsel II ini.

(*/eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600