Parlemen

Senator Papua Barat Ungkap 4 Pokok Pembohongan Publik Soal CSR BP Tangguh

598
×

Senator Papua Barat Ungkap 4 Pokok Pembohongan Publik Soal CSR BP Tangguh

Sebarkan artikel ini
Senator Filep Wamafma Saat Melakukan Kunjungan Ke Teluk Bintuni, Papua Barat
Senator Filep Wamafma saat melakukan kunjungan ke Teluk Bintuni, Papua Barat. (f/dpd)

“Padahal jaraknya hanya beberapa km saja dari pusat dimana orang hidup berkelimpahan susu dan madu, air dan listrik, pelbagai fasilitas modern, gaji besar, sedangkan pemilik tanah kadang harus bertahan lapar, hidup dalam kegelapan dan kekurangan air bersih. Ironis,” sambungnya.

Keempat, di bidang ekonomi, Filep menuturkan, perusahaan-perusahaan berbendera SUBITU, pada awal pendirian disosialisasikan bahwa sasaran pasarnya adalah LNG Tangguh, seperti keperluan pengadaan seragam karyawan oleh PT SUBITU Karya Busana dan maintenance AC oleh PT SUBITU Karya Teknik.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Berdasar aspirasi yang sama terima, di kemudian hari manajer program mengatakan bahwa pasar Subitu bukan LNG Tangguh tapi di luar. Ini jelas merupakan pembohongan publik,” ujarnya.

“Lalu, PT. Subitu Karya Teknik, dipromosikan bekerja sama dengan Panasonik. Faktanya tidak demikian. Yayasan Panasonik hanya kendaraan untuk membayar. Sedangkan yang mendampingi program teknik AC adalah PT. Vimar. Personel PT. Vimar adalah mantan karyawan Panasonic yang kemudian mendirikan PT. Vimar, kemudian menangani pendampingan anak-anak Bintuni,” lanjut Filep.

Penyalahgunaan Keuangan

Soal penyalahgunaan keuangan, Filep menyebutkan, pada perusahaan Subitu, dana digunakan tidak tepat sasaran sehingga tidak ada hasil dan terus dipaksakan agar program tetap jalan. Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran prestise dan terlanjur digadang-gadang menjadi program yang akan memberikan dampak ekonomi kepada masyrakat Bintuni sekaligus untuk menciptakan banyak pengusaha Papua.

“PT Subitu sudah jalan 8 tahun, tapi masih didampingi konsultan/mentor. Contoh Subitu Karya Busana, direkturnya adalah personel konsultan Pupuk. Pupuk sudah sekian tahun mendampingi Subitu dan hasil audit narasumber, ditemukan selisih uang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya,

“Auditor Ethics & Compliance hingga kini tidak ada laporan kepada narasumber sebagai yang melapor. Padahal awalnya mereka janji akan beritahu hasil audit. Pupuk sebagai konsultan-pun perlu diaudit. Masak 8 tahun dampingi sebuah PT tidak bisa dilepas,” tambah Filep.

Tak hanya itu, Filep Wamafma menerima pengakuan mantan pegawai Program Subitu yang juga menyatakan ada kehilangan uang cukup besar di Subitu Mart yang ditutup. Yang bersangkutan pun meminta laporan keuangan Subitu dari pihak Mentor tapi tidak pernah diserahkan. Lalu mentor Subitu Mart/merangkap manajer pernah berbelanja sekitar 500 juta, kemudian mentor tersebut menghilang tanpa kembali ke Bintuni.

“Ini status Subitu Mart terkini. Waktu peresmian, diadakan perayaan besar-besaran. Katanya ini akan menjadi supplier produk masyarakat, udang, sarang semut, dll. Ternyata, bagaimana faktanya?

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT