ParlemenJawa Timur

LaNyalla: Aspirasi Kepala Desa Soal Perpanjangan Masa Jabatan Sudah di Presiden

282
×

LaNyalla: Aspirasi Kepala Desa Soal Perpanjangan Masa Jabatan Sudah di Presiden

Sebarkan artikel ini
Lanyalla Pada Acara Silaturahmi Ketua Dpd Ri Dengan Kepala Desa Se-Kabupaten Lamongan
LaNyalla pada acara silaturahmi Ketua DPD RI dengan kepala desa se-Kabupaten Lamongan di Aula Kantor Bupati Lamongan, Selasa (5/9/2023). (f/dpd)

Mjnews.id – Sikap tegas dan respon cepat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terus terbukti. Itu setelah LaNyalla menegaskan jika aspirasi kepala desa mengenai perpanjangan masa jabatan dan gaji bulanan untuk kepala desa dan perangkat desa, sudah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo saat ia bertemu pada 10 Agustus 2023 lalu.

Hal itu dikatakan LaNyalla untuk menjawab aspirasi kepala desa yang disampaikan kepadanya dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai wilayah, termasuk kepala desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Aspirasi tersebut sudah saya sampaikan langsung kepada Presiden. Saya paham betul suasana kebatinan kepala desa di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Saya sudah sampaikan dan perjuangkan aspirasinya. Sekarang, bola ada di Presiden dan DPR,” kata LaNyalla pada acara silaturahmi Ketua DPD RI dengan kepala desa se-Kabupaten Lamongan di Aula Kantor Bupati Lamongan, Selasa (5/9/2023).

Seperti diketahui, Kepala desa se-Kabupaten Lamongan memiliki asa yang begitu besar kepada Ketua DPD agar aspirasi mereka dapat diperjuangkan. Aspirasi tersebut tak lain yakni perpanjangan masa jabatan kepala desa dari enam menjadi sembilan tahun, serta gaji untuk kepala desa dan perangkat desa dengan besaran berdasarkan standar wilayah.

Hal tersebut dipaparkan Ketua Asosiasi Kepala Daerah Kabupaten Lamongan, Saptaya Nugraha Duta. Nugraha berharap LaNyalla dapat mengawal aspirasi tersebut hingga dapat terealisasi. Sebab, kata dia, sebagai wakil dari daerah, LaNyalla juga memiliki kewajiban untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah, termasuk aspirasi dari kepala desa. “Jadi kami mohon, tolong aspirasi kami dikawal hingga berhasil. Terima kasih bapak Ketua DPD,” harap Nugraha.

Lebih lanjut LaNyalla mengatakan, apresiasi itu patut ditindaklanjuti, karena desa merupakan benteng terakhir bagi negara seperti Indonesia dalam membangun ketahanan. Baik itu ketahanan pangan, ketahanan sosial, maupun ketahanan ekonomi. Dikatakan LaNyalla, Indonesia merupakan negara yang diberkahi keunggulan komparatif berupa kekayaaan sumber daya alam, yang ada hakikatnya berada di desa-desa kita.

“Oleh karenanya penting bagi kita semua untuk memahami situasi global yang sedang berubah. Karena saat ini dunia sedang bergerak cepat melakukan re-posisi, melakukan perubahan orientasi. Dan semua negara sedang berlomba membangun kekuatan dengan memaksimalkan keunggulan masing-masing,” tutur LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, saat ini Korea Selatan sudah menyatakan posisi masa depannya sebagai negara industri senjata dan alat berat terbesar di Asia. Karena Korea Selatan memang memiliki pondasi industri-industri alat berat dan teknologi.

“Arab Saudi punya Saudi Vision 2030 yang akan menjadikan Arab Saudi sebagai negara tujuan pariwisata dunia. Semua dana yang dimiliki Arab Saudi dari minyak bumi akan diinvestasikan untuk membangun Arab Saudi baru, yang tidak lagi tergantung kepada minyak bumi,” terang LaNyalla.

Begitu pula Uni Emirat Arab, terus konsisten membangun ikon-ikon baru yang menjadi magnet dunia. Mereka sekarang sedang membangun replika bulan di Kota Dubai, sehingga menjadi destinasi wisata dunia, bagi mereka yang ingin merasakan sensasi terbang ke Bulan.

Lalu Pemerintah Tiongkok sudah memulai proyek menyulap kawasan gurun mereka menjadi hijau. Gurun yang gersang, sekarang sudah bisa ditanami. Termasuk kebijakan untuk ekspansi dengan mengirim keluar penduduknya ke beberapa negara di Afrika, dan menyulap tanah tandus dan kering di Afrika menjadi areal perkebunan dan pertanian.

India terus mengembangkan bio teknologi pertanian untuk tanaman pangan, karena jumlah penduduknya yang akan menyalip angka populasi Tiongkok. Begitu pula dengan Amerika Serikat yang terus mempertahankan posisinya sebagai negara dengan pendapatan pajak terbesar di dunia, karena semua perusahaan besar skala dunia berkantor pusat di Amerika Serikat.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT