Mjnews.id – Anggota DPD RI, Sultan B Najamudin, mengkritik rencana pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Peraturan Presiden tentang Carbon Capture Storage (CCS).
Sultan yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini, berpendapat bahwa langkah tersebut dapat melanggengkan penggunaan energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi sebagai bahan bakar, yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan peningkatan suhu bumi.
ADVERTISEMENT
“Menetapkan CCS sebagai strategi mengurangi emisi karbon adalah langkah keliru dalam agenda pengendalian terhadap kenaikan suhu bumi. Padahal pemerintah baru saja berpartisipasi dalam COP28 Dubai, yang merupakan COP pertama yang secara resmi mengakui bahwa bahan bakar fosil adalah penyebab utama perubahan iklim”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Rabu (17/01/2024).
Sultan menyoroti partisipasi Indonesia dalam COP28 Dubai, di mana secara resmi diakui bahwa bahan bakar fosil merupakan penyebab utama perubahan iklim. Menurutnya, Indonesia seharusnya mengadopsi pendekatan yang lebih ambisius terkait pengurangan emisi karbon, terutama mengingat dampak perubahan iklim yang signifikan di negara kepulauan seperti Indonesia.
Dia juga mengingatkan bahwa kebijakan CCS dapat membuat Indonesia menjadi tempat pembuangan karbon dari negara lain. Sultan menegaskan perlunya kajian mendalam mengenai dampak CCS sebelum penerapannya.
Ia berharap pemerintah tidak mengambil keputusan gegabah dalam menerapkan kebijakan pengurangan emisi karbon tanpa pertimbangan yang matang.
