banner pemkab muba
ParlemenEkonomiSumatera Barat

Leonardy Dukung Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Tumbuhkan 100 Ribu Pelaku Usaha Baru

265
×

Leonardy Dukung Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Tumbuhkan 100 Ribu Pelaku Usaha Baru

Sebarkan artikel ini
Leonardy Berkunjung Ke Dinas Koperasi Dan Ukm Sumbar
Anggota Komite IV DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa berkunjung ke Dinas Koperasi dan UKM Sumbar. (f/ist)

Mjnews.id – Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat, Endrizal, menyampaikan optimisme bahwa Sumatera Barat dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen, asalkan pemerintah fokus memberikan perhatian dan fasilitasi kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat baru mencapai 4,3 persen.

Dalam kunjungan Anggota Komite IV DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, Selasa 30 Januari 2024, ke Dinas tersebut, Endrizal menyatakan bahwa melalui partisipasi pemerintah daerah, kementerian/lembaga, lembaga keuangan, dan stakeholder terkait lainnya, serta dukungan terhadap 100.000 pelaku UMKM baru dengan memberikan pendidikan, pelatihan teknis, dan bimbingan lanjutan, Sumatera Barat dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Menurut Endrizal, pelaku usaha baru dapat terdiri dari 25.000 perempuan dan 75.000 milenial, termasuk mahasiswa dan siswa SMA/SMK. Mereka akan menerima bimbingan teknis, pendidikan, dan pelatihan teknis, serta kesempatan untuk magang.

Target penghasilan yang diharapkan dari pelaku usaha baru ini mencapai Rp2,1 miliar per tahun pada 2027.

Dalam tanggapannya, Anggota Komite IV DPD RI Leonardy menyambut baik upaya Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat dalam membina, mendampingi, dan memberikan fasilitasi kepada pelaku usaha di daerah tersebut.

Ia juga menyoroti kebijakan Bank BCA yang memberikan kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp100 juta tanpa agunan, langkah yang dianggapnya sebagai upaya berani yang perlu diapresiasi.

Leonardy menekankan pentingnya pemerintah daerah mendukung UMKM agar dapat naik kelas dan bahkan ekspor.

Ia juga mengajak Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat untuk terus memperbanyak event nasional yang dilaksanakan di daerah, karena hal tersebut dapat berkontribusi besar terhadap pemasaran produk-produk UMKM Sumatera Barat.

Beberapa pelaku usaha kecil dan menengah yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan perhatian mereka terhadap dukungan dari pemerintah untuk pemasaran produk UMKM.

Muhammad Fauzan, pelaku usaha Swid Digital Printing yang terkait dengan pesta demokrasi saat ini, pun mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan. Pada pemilu tahun 2019 dia bisa menghabiskan sampai 50 rol kanvas untuk spanduk, baliho, banner, umbul-umbul dan lainnya.

“Saat ini pak, menghabiskan 5 rol kanvas saja susah,” ungkapnya.

Selanjutnya Nurmelati Yunita dari RCM Printing mengungkapkan omzet dari baliho dan spanduk tidak terlalu jauh berkurang. Cuma dari sisi atribut kampanye lainnya seperti baju, kaos, pin dan pernak-pernik lainnya memang turun signifikan.

Perwakilan IPEMI Kota Padang, Fitri Majid mengatakan anggota IPEMI yang terkait dengan produksi atau penjualan alat peraga kampanye tidak begitu merasakan penurunan terhadap omzet. Karena tiap anggota dibantu keunggulan produknya, pewarnaan produk dan harga sangat bersaing. Bahkan bisa disesuaikan dengan kemampuan konsumen.

“Bahkan untuk videotron, anggota kami kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Malah berencana menambah titik videotron di Kota Padang dan kota lainnya di Sumbar,” ujar dosen yang banyak memotivasi mahasiswanya menjadi pengusaha (entrepreneur).

Sementara pengusaha makanan ringan yang tergabung dalam Koperasi Anak Nagari Minangkabau, Ratna Yulis menyebutkan omsetnya menurun sejak covid-19. Sehingga hanya mampu memenuhi permintaan pelanggan/toko oleh-oleh tertentu saja.

Rafdinal, produsen Rendang Zahra yang juga dari Koperasi Anak Nagari Minangkabau menyebutkan kendala utama adalah pemasaran. Dia sangat berharap DPD RI dapat mendorong pemerintah agar memberi perhatian lebih terhadap UMKM.

Selain pemasaran, harga bahan yang melambung hingga 40 persen dikeluhkan oleh pengusaha kuliner, Yanti. Dia juga berharap kelancaran arus transportasi lebih diperhatikan lagi.

(rel)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600