Mjnews.id – Penjualan listrik PT PLN (Persero) pada tahun 2023 mencapai 285,23 Terrawatt-hour (TWh), mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 270,82 TWh. Pertumbuhan penjualan listrik ini didorong oleh sejumlah strategi, termasuk ekstensifikasi bisnis dengan fokus pada penciptaan demand listrik baru.
Segmen bisnis menjadi salah satu penopang utama dengan pertumbuhan mencapai 12,53 persen, sementara segmen industri menyumbang 30,72 persen dari total penjualan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangannya, Minggu 14 Januari 2024, menjelaskan bahwa perubahan cara pandang dalam pengembangan bisnis, dari yang dulunya stagnan dan berorientasi pada supply menjadi ekspansif, dinamis, berorientasi pada demand, dan kepuasan pelanggan, telah memberikan dampak positif.
Salah satu strategi ekstensifikasi yang dilakukan adalah program akuisisi captive power, di mana pelanggan bisnis dan industri beralih dari pembangkit listrik milik sendiri ke listrik PLN.
Selama tahun 2023, 10 pelanggan besar mengikuti program akuisisi captive power, termasuk perusahaan-perusahaan seperti PT South Pacific, PT Yamaha Indonesia, PT Grand Indonesia I dan II, PT Bridgestone Tire, PT Pindodeli I dan II, PT Indah Kiat Serang, dan PT Aspek Kumbong. Program ini membantu memperluas jangkauan PLN dan menciptakan pelanggan baru.
Selain program akuisisi captive power, PLN juga menerapkan strategi ekstensifikasi melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. Program ini bertujuan untuk memberikan akses listrik kepada pelaku usaha di sektor pertanian dan kelautan, meningkatkan produktivitas, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Darmawan menegaskan bahwa PLN siap terus menjadi penggerak roda perekonomian negara dengan memenuhi kebutuhan listrik di seluruh penjuru Tanah Air, terutama untuk sektor bisnis dan industri.
