Jawa TengahPolri

Seorang Pelajar di Purworejo Diduga Sebar Hoaks Korban ‘Klitih’, Ini Sebabnya

120
×

Seorang Pelajar di Purworejo Diduga Sebar Hoaks Korban ‘Klitih’, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini
Pelajar Berinisial Ng (16), Sedang Diperiksa Tim Reskrim Polres Purworejo Bersama Polsek Kemiri
Pelajar berinisial NG (16), sedang diperiksa tim Reskrim Polres Purworejo bersama Polsek Kemiri. (f/humas)

Purworejo, MJNews.id – Seorang pelajar berinisial NG (16), warga Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah diduga menyebarkan berita bohong (hoaks) bahwa dirinya menjadi korban kejahatan jalanan alias klitih karena takut dimarahi neneknya. Lantaran ulah pelajar salah satu SMP N di Purworejo ini, tim Reskrim Polres Purworejo bersama Polsek Kemiri melakukan penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Ryan Eka Cahya, S.I.K., M.Si menuturkan peristiwa bermula pada hari kamis tanggal 20 Oktober 2022 sekitar pukul 20.30 WIB, saat yang diduga pelaku naik sepeda motor dari Pituruh menuju pulang ke rumahnya dengan memakai jaket. Karena hujan jaket yang dia pakai dilepas dan diduduki dijok sepeda motor yang dikendarai.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Saat sampai depan SMA N 4 Purworejo, jaket tersebut jatuh dan masuk ke dalam rantai sepeda motor dan mengakibatkan sobek tidak beraturan pada bagian depan dekat kerah dan lengan sebelah kiri. Merasa takut dimarahi oleh simbahnya maka Gani berinisiatif untuk mengarang cerita yaitu habis dikeroyok oleh 3 orang di jalan dengan menggunakan senjata jenis gergaji dan diserang dari arah belakang mengenai jaket yang dipakai yang mengakibatkan sobek di bagian depan dekat kerah sampai lengan sebelah kiri. Setelah itu dishare di WA group serta dibuat untuk status WA di handphone menjadi viral dan beritanya menyebar.

Tim reskrim gabungan segera melakukan pemeriksaan ulang dengan menghadirkan yang diduga korban. Tim juga melakukan cek Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan meminta keterangan saksi di sekitar TKP namun tidak ada saksi yang melihat atau mendengar adanya kejadian tersebut di lokasi yang diduga sebagai TKP serta mencari rekaman CCTV di sepanjang jalur tempat kejadian perkara dan tidak menemukan adanya rekaman CCTV yang mengarah seperti yang korban ceritakan.

Gani masih bersikukuh mengaku dirinya menjadi korban kejahatan jalanan, meski kepala Dukuh Manggung dan saksi sekitar TKP mengatakan nihil kejadian demikian pada waktu yang disebutkan.

“Proses pemeriksaan berjalan terus, setelah menemui banyak kejanggalan baik dikuatkan dari saksi sekitar, CCTV, dan barang bukti jaket yang sobek bagian depan sehingga yang diduga korban ini mengaku bahwa cerita yang ia buat itu bohong,” ujar Ryan.

Sementara yang diduga korban sudah mengakui telah mengumbar kebohongan kepada rekan-rekan di media sosial, cerita palsunya itu telah diunggah ke media sosial.

(Fix)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT