 |
| TNI, Polri, PEMDA, IOF dan Baznas bangun RTLH di Kebumen. (f/m. taufik) |
Purworejo, MJNews.id – Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang merupakan program karya bakti Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Semester II Tahun 2022 pada hari ini telah resmi dilaksanakan.
Peletakan batu pertama pembangunan rumah Rizki Dwi Apriyanto (30) warga RT 01 RW 03 Desa Kedungloteng Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pada hari Jumat (27/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0708 Purworejo, Letkol Infanteri Lukman Hakim didampingi Kapolsek Bener, Iptu Suprapto, Danramil 13 Bener, Kapten Inf Daliman, Ketua Dewan Pengawas IOF Pusat Harjanto dan Kepala Desa Kedungloteng, Sahil Tabaroni beserta perangkatnya hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah tidak layak huni.
Dalam sambutannya, Dandim 0708 Purworejo, Letkol Inf Lukman Hakim mengatakan pembangunan RTLH ini adalah wujud sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah daerah, IOF dan Baznas untuk membantu warga Desa Kedungloteng yang kondisi rumahnya sangat memprihatinkan.
“Dalam pembangunan RTLH ini kami selalu bersama-sama dengan IOF, Baznas dan beberapa komunitas yang lain untuk mengatasi kesulitan masyarakat di sekitar kita,” ucapnya.
Lebih lanjut Dandim menambahkan renovasi ini juga merupakan bagian dari upaya TNI dan elemen yang lain dalam membantu pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu, ini dilakukan juga untuk menguatkan semangat gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
“Mari kita tebarkan kebaikan dengan merangkul seluruh komponen bangsa untuk semakin peduli dengan sesama,” ungkapnya.
Sementara itu, Sahil Tobaroni selaku Kepala Desa Kedungloteng menyampaikan kondisi rumah yang menjadi sasaran RTLH ini belum layak untuk dihuni. Karena selain ukurannya yang sangat kecil juga setiap musim penghujan atap bocor dan sebagian dinding atas hanya ditutup menggunakan banner.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kodim dan para donatur sehingga salah satu warga kami nantinya akan bisa menempati rumah yang layak huni bersama keluarganya,” pungkasnya.
(Fix)
