banner pemkab muba
Pasaman BaratPendidikanReligiSumatera Barat

Gubernur Resmikan Talamau Tahfiz Center di Talu Pasbar

111
×

Gubernur Resmikan Talamau Tahfiz Center di Talu Pasbar

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Saat Meresmikan Rumah Tahfiz Talamau Tahfiz Center Di Talu
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat meresmikan Rumah Tahfidz Talamau Tahfiz Center di Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Senin 2 Agustus 2021. (f/ist)

MJNews.ID – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi apresiasi program satu tahfiz center satu kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang dinilainya akan berkontribusi dalam penguatan ABS SBK di daerah itu.

“Tahfiz center ini akan membentuk generasi yang pintar serta berakhlak. Ini akan jadi pendorong kemajuan Sumbar ke depan,” katanya saat meresmikan Rumah Tahfiz Talamau Tahfiz Center di Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Senin 2 Agustus 2021.

Menurutnya program itu sejalan dengan falsafah hidup orang Minangkabau Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yang harus terus dilestarikan.

Ia menyebut, Pemprov Sumbar mendukung penuh upaya peningkatan SDM di daerah. Koordinasi antara provinsi dan kabupaten akan terus diperkuat untuk mewujudkan hal tersebut.

Selain di bidang pendidikan, Pemprov Sumbar juga akan memperkuat koordinasi di bidang pertanian dan perekonomian karena Pasaman Barat memiliki potensi besar di bidang tersebut.

Jagung merupakan salah satu komoditas potensial yang bisa dikembangkan di Pasaman Barat. Apalagi kebutuhannya di Sumbar masih belum terpenuhi.

“Peluang yang bisa terus dikembangkan,” katanya.

Sementara itu, Bupati Hamsuardi mengatakan program satu tahfidz center satu kecamatan memang merupakan salah satu visi misi dari Bupati yang telah mulai dijalankan.

“Hampir setiap Minggu kita meresmikan tahfidz center di Pasaman Barat ini. Mudah-mudahan ini akan menjadi pondasi untuk pendidikan karakter generasi muda Pasaman Barat ke depan,” katanya.

Dia menyebut ada beberapa hal yang bisa menyebabkan generasi muda terjerumusnke arah negatif. Diantaranya gelaran musik pesta pernikahan yang bisa langsung sampai jam 2 dini hari.

Hal itu telah menjadi catatan bagi pemerintah daerah sehingga dikeluarkan kebijakan untuk membatasi gelaran musik pesta hanya sampai pukul 22.00 WIB.

“Kalau memungkinkan kita malah menghimbau hanya sampai lepas magrib. Generasi muda tidak terpancing untuk datang menghabiskan waktu sampai lewat tengah malam,” katanya.

Hal itu disinyalir bisa memancing kenakalan remaja dan pengaruh negatif lainnya.

Ia terima kasih kepada Gubernur Sumbar yang telah mendukung program satu tahfidz satu kecamatan itu. Hubungan tersebut akan menjadi semangat untuk terus berbenah ke depan.

(Adpim Sumbar)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600