PADANG, Mjnews.id – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Padang, Wali Kota Padang Hendri Septa kembali melakukan pelantikan untuk jabatan Kepala Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi sebanyak 90 orang Kepala Sekolah SD tersebut, dilakukan Wali Kota Padang secara resmi di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jumat (17/2/2023) sore.
ADVERTISEMENT
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Padang No.57 Tahun 2023.
Hendri Septa terlebih dahulu menyampaikan selamat dan sukses kepada 90 Kepala Sekolah SD yang baru dilantik.
“Mari pergunakan kesempatan dan waktu yang ada untuk memberikan pelayanan pendidikan sebaik mungkin kepada generasi muda dan meningkatkan indeks pendidikan di Kota Padang,” harap Wali Kota.
Sebagai seorang kepala sekolah menurut Wako Hendri Septa, memang memiliki tugas yang sangat berat. Hal itu disebabkan tidak saja ditugaskan sebagai pemimpin di bidang pembelajaran, namun juga dalam pengembangan kurikulum, administrasi staf dan kesiswaan serta hubungan masyarakat.
“Yang paling mendasar adalah menjadi tauladan dalam pembentukan karakter siswa di lingkungan sekolah masing-masing. Saya ingin setiap kepala sekolah bekerja dan memimpin sekolahnya secara maksimal. Sehingga dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan, kuantitas anak usia sekolah yang mengikuti pendidikan serta percepatan kinerja capaian pendidikan,” jelasnya.
Disampaikan Wali Kota, sebagai tenaga pendidik, hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun generasi yang lebih baik dengan melakukan berbagai inovasi pada bidang pembelajaran.
“Mungkin, anak didik kita sudah bosan dan jenuh dengan cara belajar yang monoton. Karena itu, sebaiknya sistem pendidikan diubah melalui cara ajar yang berbeda. Mari kita bentuk sistem belajar yang baru, yang menyenangkan dan bersahabat dengan anak didik kita,” harapnya.
“Sehingga dengan itu murid merasa nyaman dan termotivasi, tidak perlu lagi takut belajar, malas atau enggan untuk mengikuti proses belajar dan mengajar di kelas,” ujarnya lagi.
(prokopim)
