Pasaman BaratPendidikanSumatera Barat

Empat Ruang Belajar SDN 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang

199
×

Empat Ruang Belajar SDN 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang

Sebarkan artikel ini
Empat Ruang Belajar Sdn 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang
Empat Ruang Belajar SDN 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang. (f/kominfo)

Mjnews.id – Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, tidak dapat melaksanakan kegiatan rutin tahfiz pada hari Sabtu karena empat ruang belajar mereka mengalami kerusakan parah akibat angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada Jumat, 9 Mei 2023.

Kepala SDN 18 Sungai Aur, Alfian, mengkonfirmasi bahwa atap dari empat ruang kelas yang dibangun pada tahun 1984 rusak akibat terjangan angin kencang dan hujan lebat.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Ruang kelas yang mengalami kerusakan adalah ruang kelas IB, kelas III, kelas VI, dan kelas I. Meskipun kelas VI sudah tamat, tiga kelas lainnya dengan total 22 murid mengalami gangguan dalam proses pembelajaran.

Dalam kunjungan langsung ke lokasi bencana alam, Tim Dinas Pendidikan Pasaman Barat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Agusli, didampingi oleh Kasi Sarpras Idris, Kasi Kesiswaan Nofrayda, dan Tim Sarana, menyampaikan arahannya.

Ia meminta agar pembelajaran dapat berjalan normal pada hari Senin dan seterusnya, dan anak-anak sekolah diharapkan tidak libur. Sementara itu, tempat belajar sementara dapat digunakan dengan menyekat ruang kelas yang masih dalam kondisi baik dan juga menggunakan ruang ibadah.

Ruang Belajar Sdn 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang
Ruang Belajar Sdn 18 Sungai Aur Rusak Berat Diterjang Angin Kencang. (F/Kominfo)

Agusli juga meminta kepada komite sekolah untuk memberikan informasi yang baik kepada orang tua siswa serta mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam membersihkan puing-puing atap dan rangka atap yang berserakan di halaman sekolah.

Selain itu, mereka juga diminta untuk memindahkan perabotan seperti meja, lemari, dan buku-buku yang berada di ruang yang mengalami kerusakan. Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan siswa saat berada di sekolah.

Selain itu, Agusli juga meminta Kepala Sekolah SDN 18 Sungai Aur, Alfian, agar segera membuat laporan mengenai kejadian bencana alam ini kepada wali nagari dan camat, dengan salinan juga dikirimkan kepada Bupati Pasbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pendidikan.

Agar rehabilitasi ruang kelas yang rusak dapat segera dilakukan, yang membutuhkan biaya perkiraan sebesar Rp 300 juta, Agusli berencana akan mengajukan usulan dan pertimbangan kepada pimpinan untuk mendapatkan anggaran biaya tidak terduga (BTT).

Ia juga memohon dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat, kepala jorong, wali nagari, dan camat agar bangunan yang rusak dapat segera diperbaiki, sehingga anak-anak dapat kembali belajar dengan nyaman.

(wal)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT