PendidikanSumatera Barat

Kepala Disbud Sumbar: Kurikulum BAM Tidak Boleh Punah di Sekolah

118
×

Kepala Disbud Sumbar: Kurikulum BAM Tidak Boleh Punah di Sekolah

Sebarkan artikel ini
Saifullah
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, H. Saifullah. (f/obral)

Padang, Mjnews.id – Kurikulum Budaya Alam Minangkabau (BAM) tidak boleh punah di sekolah. Hilangnya BAM dari program bidang study mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas maka menjadi kerugian bagi generasi muda. Karena kesempatan generasi muda mengenal bahasa, adat istiadat dan budayanya memang di sekolah.
“Setidaknya program study BAM ada bagi sekolah dasar dan tak boleh lenyap dari kurikulum BAM sebagai program study muatan lokal,” tegas Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), H. Saifullah, ketika dijumpai di sela-sela kesibukannya, Kamis (10/11/2022). 
Menurut Saifullah, Peraturan Gubernur (Pergub) tentang muatan lokal dalam program study BAM di sekolah sudah ada sebelumnya. 
“Bahkan di daerah kabupaten dan kota di Sumbar ini sudah pula ada Peraturan Daerah (Perda-nya),” imbuhnya. 
Namun, berkemungkinan bagi sekolah guru yang sudah memperoleh sertifikasi untuk mengajarkan program study BAM ini masih bisa tergolong ‘langka’ berdasarkan, jika yang memberikan pembelajaran BAM seyogyanya diharuskan pula guru yang telah ter-sertifikasi. 
“Jika ini pada kenyataannya, ya perlu diprioritaskan, bagaimana guru yang belum memperoleh sertifikasi tetapi bisa mengajar pada bidang study BAM,” harapnya. 
Terkait tentang Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, H. Syaifullah mengatakan, untuk masyarakat Sumbar melalui pemerintahan Nagari telah diberikan pengayoman supaya masyarakat di pedesaan dan kenagarian dapat memahami budaya adat alam Minangkabau. 
“Untuk masyarakat kita telah memberikan program, bagaimana supaya masyarakat lebih mengenal kembali adat istiadat, dan budaya alam minangkabau,” ulasnya, lagi. 
“Khusus untuk masyarakat Sumbar sampai Bulan Nopember 2022 ini, Dinas Kebudayaan Sumbar telah selesai memberikan edukasi adat istiadat dan BAM pada masyarakat melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek), pelatihan, dan workshop,” pungkasnya.
(obral caniago)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT