Kabupaten AgamSumatera Barat

Goro di Koto Gadang Anam Koto, Komunitas Sadama Koga Manfaatkan Eceng Gondok Jadi Kerajinan Tangan

214
Gotong Royong Pengangkatan Eceng Gondok Di Tapian Muaro Suak, Nagari Koto Gadang Anam Koto
Gotong royong pengangkatan eceng gondok di Tapian Muaro Suak, Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Rabu (20/9/2023). (f/diskominfo)

Mjnews.id – Tanaman eceng gondok merupakan salah satu hama atau gulma yang cukup mengganggu. Pertumbuhannya yang cepat dan banyak membuat tanaman tersebut dikeluhkan warga salingka Danau Maninjau, khususnya Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

Atas keluhan tersebut, Wali Nagari Koto Gadang Anam Koto, Amrizal mengirimkan permohonan kegiatan goro bersama dalam rangka agenda penyelamatan Danau Maninjau.

Kegiatan tersebut disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Agam melalui surat balasan Nomor 600.3.4/1000/DLH-PKSDA/2023 yang ditandatangani oleh Setdakab Agam Edi Busti untuk melakukan gotong royong pengangkatan eceng gondok di Tapian Muaro Suak, Nagari Koto Gadang Anam Koto.

“Alhamdulillah kegiatan Goro pengangkatan eceng gondok hari ini berjalan dengan lancar dan dilaksanakan secara antusias dari seluruh pihak baik masyarakat, Pemerintah Nagari, Kecamatan serta OPD terkait,” ungkap Amrizal pasca kegiatan di Tapian Muaro Siak, Rabu (20/9/2023).

Diketahui berdasarkan undangan terdapat 90 personel yang berpartisipasi pada goro bersama, namun menurut Amrizal kegiatan ini dilaksanakan lebih dari 150 orang.

Dalam kegiatan tersebut, ibu-ibu komunitas Sadama Koga menarik perhatian dengan mengumpulkan “sampah” tanaman eceng gondok dengan nama latin eichhornia crassipes untuk dijadikan kerajinan tangan.

Ibu Irawati (40) dari komunitas Sadama Koga mengatakan, pengolahan eceng gondok menjadi kerajinan tangan ini dipelajari dari kelompok masyarakat kreatif Tasikmalaya yakni Family Handycraft pada September 2022 lalu yang diselenggarakan oleh PT PLN UIK Sumbagsel.

“Kami dari Sadama Koga sambil melakukan gotong royong mengambil sampah dari eceng gondok. Walaupun tanaman hama, bagi kami ini berharga dan menghasilkan untuk membuat kerajinan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, berbagai macam kerajinan bisa dihasilkan dari tanaman tersebut seperti tempat botol air minum, dompet, pot bunga, tas topi, kotak tisu dan sebagainya.

“Dalam satu hari, ibu-ibu bisa mengerjakan kerajinan dompet sebanyak 7 buah dan tas sebanyak 4 buah,” tambahnya.

Dengan kondisi itu, anggota kelompok Sadama Koga bisa meraih pendapatan tambahan dan Danau Maninjau bisa bersih dari pencemaran eceng gondok.

(jef)

Exit mobile version