Warga Bangga, Kubu Gadang Masuk 50 Desa Wisata Agro Sumbar

PADANG PANJANG, Mjnews.id – Masuknya Desa Wisata Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur dalam 50 Desa Wisata AGRO se-Sumatera Barat (Sumbar) menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga setempat.

Setelah membangun dan mengembangkan selama kurang lebih delapan tahun –dimulai dari 2014 yang dimotori oleh pemuda setempat, Yuliza Zen dan kawan kawan–, desa wisata yang awalnya bergerak dengan mengangkat ikon Silek Lanyah, seiring berjalan waktu mulai mencari beberapa peluang yang bisa dikembangkan. Sehingga kini bisa menjadi kebanggaan bagi warga di Ekor Lubuk dengan beberapa ikon yang dimiliki.

Ikon yang bisa dinikmati tatkala para pelancong mengunjungi tempat ini, di antaranya Silek Lanyah, Pacu Upiah, tanam padi, menangkap ikan di sawah dan paket wisata keluarga lainnya. Di sini juga ada homestay milik warga untuk wisatawan beristirahat dan menikmati wisata Kubu Gadang lebih lama. 

Kubu Gadang juga memiliki ikon yang paling terkenal dengan pasar digital yang menyajikan transaksi berbelanja dengan koin kayu. Para pengunjung yang datang, bisa berbelanja di wilayah desa wisata ini dengan cara menukarkan terlebih dahulu uang Rupiah yang dimiliki ke tempat penukaran pitih (uang) yang telah disediakan. Setelah itu para pengunjung bisa berbelanja ke stand UMKM lokal dengan koin kayu dari hasil penukaran uang tersebut.

Waktu kian berlalu, Desa Wisata Kubu Gadang kini menjelma sebagai salah satu Desa Wisata Agro di Sumbar. Desa inilah yang di-launching Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, Selasa (13/9/2022). Program Desa Wisata Agro ini satu-satunya yang ada di Indonesia.

Dewi Sartika (37), salah seorang warga Kubu Gadang turut merasa bangga dengan dijadikannya kampungnya sebagai desa wisata agro.

“Dengan telah dilaksanakannya launching, tentunya nanti ke depan akan banyak kegiatan yang bisa dibuat di sini. Ini suatu kebanggaan tersendiri bagi kami warga Ekor Lubuk,” kata Dewi.

Menurut Dewi, Kubu Gadang memiliki panorama yang khas dengan hamparan sawah yang hijau serta memiliki kultur tersendiri. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi para pelancong yang berkunjung kemari.

“Semoga ke depan semakin ramai pengunjung yang datang ke sini. Sehingga dapat menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat khususnya para UMKM yang berjualan. Kepada para pengelola kami berharap untuk dapat terus meningkatkan kualitas. Baik dari segi pelayanan, maupun suguhan tradisi kepada para pengunjung. Sehingga dapat menjadi penambah daya tarik orang untuk datang ke sini,” harapnya.