Mjnews.id – Lembaga riset Jaggaditha Research Institute bersama organisasi wartawan Bukittinggi Press Club (BPC) menggelar diskusi publik yang menghadirkan kandidat peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bukittinggi 2024.
Kegiatan digelar di Aula Istana Bung Hatta, Minggu 29 September 2024 ini sekilas mirip debat calon kepala daerah. Diskusi publik bertema “Bukittinggi Maimbau (memanggil), Malu Bertanya Sesat di Jalan” itu juga baru pertama kali digelar.
Dari keempat calon kepala daerah di Bukittinggi, hanya Erman Safar dan Heldo Aura yang tidak hadir dalam kegiatan diskusi publik yang berlangsung dengan pengawalan ketat TNI-Polri.
Direktur Utama Jaggaditha, Maiza Elvira, mengatakan, kegiatan berbentuk diskusi publik dengan konsep diskusi panel dengan tujuan mengetahui dan mendapatkan arah yang jelas tentang arah pembangunan Kota Bukittinggi ke depan.
Maiza ikut menjadi salah satu panelis bersama tiga lainnya yaitu, Dr. Sabri, Taufiqurrahman, S.Ag dan Profesor Dr. Busyro.
Ia berharap diskusi publik mampu menumbuhkan jiwa kritis masyarakat Bukittinggi terhadap dinamika pembangunan Kota Bukittinggi.
“Dari diskusi juga masyarakat luas bisa meninjau visi dan misi calon kepala daerah. Materi yang diberikan panelis adalah bahasan tata ruang, ekonomi, kepemudaan dan sosial budaya,” kata Maiza.
Berbeda dengan Debat Calon versi Komisi Pemilihan Umum (KPU), peserta kegiatan yang terdiri dari perwakilan masyarakat dan mahasiswa diberikan kesempatan langsung bertanya ke narasumber.
“Kami tidak memberikan ruang debat antar calon, yang ada hanya tanya jawab antara panelis dengan calon dan audiens. Para calon pun dibebaskan memberi tanggapan dan jawaban dibantu handphone atau media mereka masing-masing,” kata Maiza.
Sementara itu, Ketua BPC, Al Fatah mengapresiasi kegiatan diskusi publik yang menurutnya memberikan ruang terbuka kepada masyarakat untuk mengetahui kemampuan para calon mencarikan solusi dalam masalah yang dihadapi Kota Bukittinggi.
“Apresiasi untuk Jaggadhita yang mampu menghadirkan terobosan baru diakusi publik bersama calon kepala daerah. Masyarakat khususnya pemuda terpancing untuk kritis dan berfikiran terbuka untuk kemajuan kota dengan beberapa solusi yang ditawarkan setiap calon,” katanya.
“BPC sejak awal mendukung diskusi ini karena sinkron dengan prinsip dasar jurnalis untuk profesional dan memberikan ruang sebagai bagian dari demokrasi. Tidak memihak serta berjalan sesuai aturan,” ujarnya
(Aii)