BeritaPadang Panjang

Pemko Padang Panjang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Tomsi: Penetapan HET Cegah Harga Tidak Stabil

232
×

Pemko Padang Panjang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Tomsi: Penetapan HET Cegah Harga Tidak Stabil

Sebarkan artikel ini
Pemko Padang Panjang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah
Pemko Padang Panjang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri. (f/pemko)

Mjnews.id – Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balaw menekankan pentingnya penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mencegah fluktuasi harga yang tidak stabil, terutama terkait dengan kenaikan atau inflasi.

“Fokus utama kita adalah memastikan harga-harga terutama yang mempengaruhi inflasi, tetap stabil,” tuturnya.

Hal ini disampaikannya dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin 11 November 2024.

Kegiatan ini diikuti Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, bersama instansi terkait secara Zoom Meeting di Ruang VIP Balai Kota.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini memaparkan data inflasi Indonesia per Oktober 2024. Secara bulanan, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen setelah lima bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Inflasi tahun kalender per Oktober juga mencatatkan angka 0,82 persen, dengan komponen inti memberikan andil terbesar (1,22 persen).

“Komoditas yang berkontribusi pada inflasi bulanan antara lain sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras dan bawang merah. Sebaliknya, komoditas yang memberikan deflasi bulanan termasuk tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara,” jelasnya

Dalam rakor ini diketahui, Kota Payakumbuh termasuk 10 kabupaten/kota dengan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di Pulau Sumatera.

Sementara Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Dalam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si menjelaskan, pada minggu pertama November 2024, harga 48 komoditi relatif stabil, dengan fluktuasi pada 11 komoditi.
Dari 11 komoditi tersebut, enam mengalami kenaikan harga dan lima mengalami penurunan harga.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain telur ayam ras, telur itik, cabai hijau, bawang merah, bawang daun, dan seledri. Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga meliputi beras kualitas I, beras kualitas II, beras kualitas III, daging ayam broiler, dan cabai rawit.

“Beberapa komoditas lainnya tetap stabil, seperti gula pasir, tepung terigu, daging sapi, berbagai jenis daging ayam kampung, telur ayam kampung, cabai merah, bawang putih, serta minyak goreng kemasan,” paparnya.

(arb)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT