JAKARTA, Mjnews.id – Ketua DPR RI Puan Maharani merefleksikan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang jatuh hari ini sebagai perjuangan untuk memuliakan manusia dan mewujudkan perdamaian dunia di tengah pandemi Covid-19 yang belum hilang sepenuhnya, dan konflik geopolitik yang tengah melanda.
“Pandemi dan perang sama-sama memakan korban bernama manusia. Karenanya, refleksi atas Kemanusiaan Yang Adil Beradab di Hari Lahir Pancasila ini menjadi sangat relevan,” kata Puan, Rabu (1/6/2022).
Puan mengenang bagaimana prinsip filosofis ‘internasionalisme’ atau ‘perikemanusiaan’ yang menjadi roh dalam Sila Kedua Pancasila itu diformulasikan degan jelas oleh Bung Karno pada Sidang BPUPK pada 1 Juni 1945.
“Bahwa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab itu adalah idealisasi perjuangan untuk memuliakan hak-hak asasi manusia sekaligus ikut memperjuangkan perdamaian dan keadilan dunia,” katanya.
Puan mengenang, bagaimana prinsip internasionalisme atau perikemanusiaan ini dicetuskan Bung Karno agar nasionalisme Indonesia tidak menganut nasionalisme yang chauvinis, tetapi menjadi bangsa yang mewujudkan persaudaraan dunia. Di sisi lain, kata Puan, internasionalisme yang dicetuskan Bung Karno juga bukanlah kosmopolitanisme (anti-kebangsaan).
“Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam tamansarinya internasionalisme,” kata Puan mengutip Sang Proklamator yang juga kakeknya sendiri 77 tahun lalu.
Lebih jauh, Puan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bisa mewujudkan perjuangan memuliakan manusia. Dia mengatakan, perjuangan DPR RI dalam mensahkan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), adalah bagian dari pembumian Kemanusiaan Yang Adil Beradab.