banner pemkab muba
BudayaJawa Tengah

Tradisi Nyadran Tetap Melekat di Masyarakat Magelang

227
×

Tradisi Nyadran Tetap Melekat di Masyarakat Magelang

Sebarkan artikel ini
Tradisi Nyadran Di Magelang
Tradisi Nyadran di Magelang. (f/siti rahayu)

MAGELANG, MJNews.id – Banyak tradisi yang masih melekat di masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, tradisi masyarakat lambat laun berkurang. Seperti permainan anak-anak jaman dahulu banyak yang hilang dan bahkan tidak dikenal anak-anak lagi.
Namun ada beberapa tradisi masyarakat yang sampai saat ini masih terus dilaksanakan oleh warga masyarakat. Salah satunya adalah tradisi nyadran.
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Dikutip dari Wikipedia, Nyadran berasal dari bahasa Sansekerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan.
Hari ini Selasa 15 Maret 2022, bertepatan dengan hari pasaran Selasa Pon, di Dusun Soborojo Desa Japan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, dilaksanakan tradisi nyadran. Nyadran kali ini tidak berbeda dengan pelaksanaan nyadran tahun-tahun sebelumnya.
Sebelum dilaksanakan nyadran, H-2 dilaksanakan kerja bakti pembersihan makam. Kerja bakti dilaksanakan dengan tujuan agar makamnya bersih karena makam tersebut yang akan ditempati buat pelaksanaan nyadran.
Pelaksanaan nyadran kali ini terlihat sangat meriah meskipun suasana masih pandemi. Namun terlihat warga masyarakat yang terdiri dari warga Dusun Soborojo dan Dusun Sobodukuh seakan mereka lupa dengan situasi pandemi atau mungkin sengaja melupakan. Warga tampak menikmati suasana kebersamaan dalam pelaksanaan nyadran. 
Tampak warga berbondong-bondong mendatangi makam tempat untuk kegiatan nyadran, dengan membawa masakan  yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Dengan membawa bakul tempat nasi dan rantang tempat lauk pauk dan sayur mayur, mereka tampak berjalan dengan senang gembira. Mereka lalu berkumpul duduk bersama dan mengikuti acara nyadran dengan gembira. 
Dalam kegiatan tersebut diaksanakan tahlil dan doa bersama. Sebelum acara tahlil doa dan makan bersama dilakukan, terlebih dahulu  Kepala Dusun (Munzahit) memberikan sambutan. Selanjutnya tahlil dipimpin oleh Hadi Akhmad Kadis, dan doa dibawakan oleh Slamet Machfudin.
Setelah selesai doa, warga langsung makan bersama-sama dan saling tukar makanan. Dan setelah selesai makan warga langsung pulang ke rumah masing-masing.
(Yyk)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600